Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum mengatakan dampak curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu sangat mempengaruhi jumlah durian alam yang beredar atau dijual di Kalbar saat ini.

"Saat ini durian yang dijual dan kita amati di Pontianak saja jumlahnya sangat sedikit dan tidak melimpah seperti tahun - tahun sebelumnya. Itu karena pengaruh curah hujan yang tinggi. Panas sangat sedikit, hujan tinggi sehingga bunga tidak jadi buah," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan dengan jumlah durian yang minim berdampak pada harga jual durian yang saat ini terbilang masih tinggi dari biasanya.

Baca juga: Pedagang buah durian di Pontianak minta penundaan pembongkaran kios

"Harga durian dibandingkan tahun sebelumnya bisa lebih mahal sebesar 50 persen. Belum lagi kualitas durian juga sedikit berkurang," katanya.

Sementara itu, mahalnya harga buah durian dan sepinya pembeli menyebabkan tutupnya beberapa kios milik sejumlah pedagang durian yang berjualan seperti di sepanjang Jalan Tanjung Raya II Pontianak.

“Hari ini sepi yang berjualan. Kemarin di sekitar sini ada 4 sampai 5 kios yang berjualan. Tapi malam ini banyak yang tutup karena sekarang buahnya sudah sedikit dan harganya juga mahal,” ungkap M.Yasin saat dijumpai di lapak miliknya di pinggir jalan Tanjung Raya II, Pontianak.

Ia menjelaskan bahwa cuaca yang ekstrem akibat curah hujan yang tinggi menjadi penyebab sedikitnya jumlah panen musim durian kali ini. Selain jumlahnya yang sedikit, buah durian ini sudah lebih dulu dibawa ke Kaltim untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Baca juga: Mengenal durian dan keajaibannya

“Sebenarnya Desember 2020 durian sudah ada keluar, cuma lebih banyak dibawa ke Kaltim jadi kita di sini tidak dapat. Kalau dibawa ke Kaltim harganya bisa lebih mahal, dari kebunnya bisa Rp50 ribu per buah,” tambahnya.

Durian asal Tayan, Sanggau ini dibanderol dengan harga yang cukup bervariasi mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per butir sesuai dengan ukuran buah.

“Harganya ini mulai dari yang kecil Rp20 ribu dan yang paling besar Rp40 ribu. Untuk jenisnya ada yang durian tembaga dan ada juga yang durian labu,” katanya

Meskipun mahal permintaan pasar akan raja buah ini cukup tinggi. Dalam satu hari saja M. Yasin bisa mendapatkan penghasilan Rp3 juta hingga Rp4 juta .

Baca juga: Tanam Durian Musang King untuk tingkatkan perekonomian masyarakat

Lain halnya dengan Rizki, pedagang buah durian lainnya yang berjualan di Jalan Tanjung Raya II, Pontianak. Ia mengaku bisa menghasilkan sekitar Rp5 juta rupiah per hari.

“Dalam satu hari itu kita tidak tahu pasti habis terjual berapa butir. Tapi kalau penghasilannya bisa Rp 5juta per hari,” ujarnya.

Penjual duah durian di Kota Pontianak mudah ditemui di beberapa lokasi seperti Jalan Tengku Umar atau sekitar Pasar Mawar, sepanjang Jalan Tanjung Raya II Pontianak, Sungai Jawi dan lainnya mulai pukul 17.00 WIB- 22.00 WIB.

Baca juga: Serentak tanam durian di lokasi TMMD untuk masyarakat
Baca juga: Pemkab Landak tetapkan pohon induk durian lokal di Desa Pawis
Baca juga: Si Jampang Montong, durian 9,6 kilogram asal Desa Sempalai
 

Pewarta: Nuritasya dan Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021