Direktur Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang, Suriyandi mengatakan untuk mengatasi kekeringan air, pihaknya telah memaksimalkan fungsi Intake Semelagi guna memaksimalkan distribusi air bersih kepada masyarakat.

"Beberapa hari ini cuaca di Kota Singkawang cukup panas. Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat khususnya pelanggan, Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang telah melakukan upaya-upaya bilamana musim kemarau terjadi di Kota Singkawang," kata Suriyadi di Singkawang, Jumat.

Dia menjelaskan walaupun debit air sungai Semelagi turun, level air di kanal menjadi kecil atau rendah, maka langkah praktis yang kita ambil adalah memperdalam kanal.

Baca juga: DPRD Singkawang minta PDAM kembali gratiskan rekening bagi rumah ibadah

Artinya, kata dia, membuka kembali level kanal dengan lebar yang tidak selebar yang sekarang 2 meter, namun 1,5 meter supaya air bisa masuk ke tempat untuk In Line mesin pompa, karena itu adalah merupakan langkah praktis apabila terjadi kemarau. Sehingga ketersediaan air baku menjadi cukup untuk diolah di IPA III Roban.

"Untuk langkah panjangnya, kita akan memohon untuk mengadakan pompa submersible untuk dibenamkan ke dalam sungai. Apabila terjadi kemarau maka pompa itu masih mendapat pasokan air di dalam sungai tersebut," tuturnya.

Menurutnya, hal seperti ini sudah terjadi di Intake 50 liter per detik di Semelagi yang menggunakan dua unit pompa submersible dengan masing-masing kapasitas 26 liter per detik dan 48 liter per detik.

"Hari ini karena airnya full maka pembagiannya masih aman dan cukup kami hidupkan satu saja yakni 48 liter per detik," katanya.

Baca juga: DPRD Singkawang belajar Raperda penanaman modal PDAM ke Sleman

Kemudian, antisipasi kemarau yang berikutnya, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Kepala Balai Sungai Kalimantan 1, bahkan sudah turun ke lokasi untuk memfungsikan embung Pajintan, Singkawang Timur.

"Penampungan airnya ada sekitar 120.000 kubik, kita akan coba usulkan pompa untuk menyedot air yang ada di embung pajintan untuk dibawa ke pengolahan Roban," jelasnya.

Sumber air baku ini adalah sebagai antisipasi kemarau pengganti sementara Intake Hangmoy dan Eria yang diduga ketika musim kemarau maka sangat kecil sekali debit airnya.

"Sementara kapasitas kelajuannya hanya 40 liter per detik, apabila musim kemarau selama 3 bulan akan kita matikan karena tidak ada airnya bersamaan dengan Intake Tirtayasa," tuturnya.

Menurutnya, asumsi pemakaian air yang ada di embung pajintan bisa digunakan selama 2-3 bulan kedepan apabila musim kemarau.

"Kira-kira masih amanlah ketika musim kemarau. Dan kemarau pun saya kira sudah lewat," ujarnya.

Baca juga: PDAM Singkawang usulkan pemutihan denda tunggakan pelanggan
Baca juga: Tunggakan pelanggan PDAM Singkawang capai Rp12 Miliar
Baca juga: Pelanggan PDAM Kota Singkawang baru mencapai angka 22.000

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021