Komoditas daging ayam ras kembali dominan sebagai penyumbang atau andil dalam pembentukan inflasi di Kalbar pada April 2021 yakni sebesar 0,0835 persen dari total inflasi sebesar 0,10 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada April 2021 adalah daging ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, sawi hijau, minyak goreng, telur ayam ras, apel, ikan kembung, susu bubuk untuk balita, jeruk, dan tissue,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Moh. Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2021 atau mampu menekan lajunya inflai yakni kol putih/kubis, buncis, ikan asin lais, ikan asin belah, bawang merah, bayam, wortel, kangkung, cumicumi, dan tomat.
“Kenaikan harga pada sejumlah komoditas karena ada peningkatan peningkatan permintaan,” katanya.
Sementara secara umum berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kalbar dari gabungan 3 Kota pada April 2021 terjadi inflasi atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,30 pada Maret 2021 menjadi 106,41 pada April 2021.
Tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan April 2021 sebesar -0,01 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,23 persen.
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 3 Inflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalbar yaitu Sintang sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 111,32, Pontianak sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 106,31, dan Singkawang sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar 103,98
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada delapan kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar sebesar 0,11 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Sebaliknya, tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,39 persen.
Saat ini pada memasuki per tengahan Mei 2021 harga ayam di Kota Pontianak di kisaran Rp27.000 - Rp30. 000 per kilogram. Saat harga normal, harga ayam di bawah Rp28.000 per kilogram. Untuk menekan harga ayam saat ini mulai naik, Dinas Pangan dan Kesehatan Hewan Kalbar dan beberapa instansi terkait serta pemerintah Kota Pontianak mulai melakukan gelar pasar murah. Hal itu untuk menekan harga tinggi di tengah masyarakat.COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021