Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono menyatakan kasus COVID-19 di kota itu mengalami tren kenaikan, terutama dari kluster Poltekkes Kemenkes Pontianak, kluster keluarga dan kluster perkantoran.
"Sekarang dari minggu 14 hingga minggu ke-17 ada tren kenaikan positivity rate untuk kasus konfirmasi COVID-19 sebesar 31,4 persen, terutama dari kluster mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak dan sekarang kluster keluarga dan termasuk kluster perkantoran," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, untuk kluster keluarga diprediksi berasal dari kegiatan aktivitas di bulan Ramadhan, kemudian mobilitas pertemuan dan buka bersama juga menyebabkan kluster bertambah.
"Selain itu ada informasi tren kasus COVID-19 varian baru yakni B117 yang perlu diwaspadai. Kita berharap dengan penerapan PPKM di Kota Pontianak bisa menekan angka kasus konfirmasi COVID-19," katanya.
Edi berharap adanya partisipasi dari masyarakat, dengan turun serta dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
Apalagi ditambah aktivitas di pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat meningkat, mulai dari H-10 hingga H-1 Lebaran. Puncaknya diprediksi nanti pada hari Sabtu, Minggu dan Senin mendatang. "Kita prediksi akan terjadi lonjakan baik pasar tradisional maupun modern," ujarnya.
Edi berharap masyarakat agar menahan diri untuk tidak berkerumun terlampau padat dan memaksakan diri. "Serta tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, kemudian setelah pulang dari pasar masyarakat diharapkan langsung mandi dan bersih-bersih," ujarnya.
Edi menambahkan, pihaknya secara rutin melakukan razia, terharap pengunjung yang tidak menggunakan masker di pasar-pasar tradisional.
"Kami juga membagikan masker sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, sehingga jangan sampai ada kluster baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sekarang dari minggu 14 hingga minggu ke-17 ada tren kenaikan positivity rate untuk kasus konfirmasi COVID-19 sebesar 31,4 persen, terutama dari kluster mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak dan sekarang kluster keluarga dan termasuk kluster perkantoran," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, untuk kluster keluarga diprediksi berasal dari kegiatan aktivitas di bulan Ramadhan, kemudian mobilitas pertemuan dan buka bersama juga menyebabkan kluster bertambah.
"Selain itu ada informasi tren kasus COVID-19 varian baru yakni B117 yang perlu diwaspadai. Kita berharap dengan penerapan PPKM di Kota Pontianak bisa menekan angka kasus konfirmasi COVID-19," katanya.
Edi berharap adanya partisipasi dari masyarakat, dengan turun serta dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
Apalagi ditambah aktivitas di pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat meningkat, mulai dari H-10 hingga H-1 Lebaran. Puncaknya diprediksi nanti pada hari Sabtu, Minggu dan Senin mendatang. "Kita prediksi akan terjadi lonjakan baik pasar tradisional maupun modern," ujarnya.
Edi berharap masyarakat agar menahan diri untuk tidak berkerumun terlampau padat dan memaksakan diri. "Serta tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, kemudian setelah pulang dari pasar masyarakat diharapkan langsung mandi dan bersih-bersih," ujarnya.
Edi menambahkan, pihaknya secara rutin melakukan razia, terharap pengunjung yang tidak menggunakan masker di pasar-pasar tradisional.
"Kami juga membagikan masker sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, sehingga jangan sampai ada kluster baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021