Provinsi Kalbar satu di antara bagian dari mega biodiversitas Indonesia karena dikarunia plasma nutfah tanaman durian yang sangat kaya dan beragam dan diprediksikan dua bulan ke depan bakal banjir si raja buah tersebut.

"Prediksi musim buah durian puncaknya dua bulan lagi antara bulan Juli hingga Agustus 2021. Hampir semua wilayah sentra durian di Kalbar saat ini pohon duriannya sedang berbunga dan masuk fase buah muda atau buah pentil," ujar pegiat dan pecinta durian Kalbar, Hendro Suparman di Pontianak, Minggu.

Ia yang juga sering menjadi juri kontes durian di Kalbar mengatakan untuk saat ini saja baru memasuki musim buah selang, hanya ada sebagian wilayah Punggur, Kabupaten Kubu Raya saja yang berbuah.

"Saat ini merupakan musim buah selang, yakni hanya ada di sebagian wilayah Punggur saja yang berbuah. Dua bulan ke depan baru di mayoritas daerah di Kalbar," jelas dia.

Senada juga disampaikan petani dan penjual durian, Khoeroni. Ia mengatakan untuk prediksi musim buah durian puncaknya antara bulan Juli hingga Agustus 2021.

"Untuk sekarang hanya masih berbuah di Punggur dan bulan ke depannya baru banjir serentak," kata pedagang buah durian asal Punggur tersebut.

Saat ini durian sudah memasuki masa gugur atau dikategorikan masak untuk gelombang pertama.

"Saat ini bukan lagi masak tapi sudah memasuki masa gugur tapi bisa dikategorikan masak untuk gelombang yang pertama," kata dia.

Harga buah durian yang ia jual saat ini bervariasi dari mulai Rp15.000 hingga Rp60.000. Harga di tahap awal menurutnya masih tinggi karena jumlah buah masih sedikit. Berbeda saat masak serentak harga bisa lebih rendah 50 persen dari saat ini.

"Untuk harga penjualan bervariasi dari mulai Rp15.000, Rp20.000, Rp25.000, Rp30.000 dan Rp60.000," ujarnya.

Sebelumnya, Eksplorer dan Praktisi Durian Dunia, Karim Aristides menyebutkan bahwa selama 10 tahun eksplorasinya sudah mencatat poin penting, bahwa durian Balai Karangan bukan hanya terbaik di Kalbar, dan juga di Indonesia, bahkan dunia. Kemudian sebenarnya juga sudah mengalahkan 'Musang King' dari Malaysia.

"Kita harus percaya diri, kita harus melangkah lebih jauh. Kita ada 104 macam varietas durian di Indonesia, tapi tidak ada kebun yang sukses. Kalau kita tidak mau ketinggalan dari negara lain, kita harus mengerahkan pengusaha-pengusaha besar, maka kita harus punya relevansi nya, demi durian Indonesia," kata dia.

Karim melanjutkan, mestinya saat kita punya varietas durian bagus di Balai Karangan, maka harus dikembangkan besar-besaran. Sehingga ke depan kita menjadi pemimpin pasar sehingga yang lainnya akan meniru.

"Bibit Montong sudah dibagikan sangat banyak, tapi saya perhatikan, kebun seluas 2 hektare pun tidak ada yang mampu bertahan," jelas dia.

Pewarta: Dedi /Tim Magang FKIP Untan Pontianak Yunita

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021