PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/ IPC berkoordinasi dengan PT Wijaya Karya/WIKA (Persero) Tbk untuk segera membersihkan puing-puing yang masih berada di sekitar area pendukung dermaga dan trestle (jembatan penghubung) yang sempat ambruk dihantam kapal tongkang pada Rabu (14/7).
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II Ali Mulyono dalam keterangannya di Pontianak, Sabtu menjelaskan bahwa saat ini WIKA selaku kontraktor pembangunan Terminal Kijing sedang melakukan investigasi.
"Kami segera melakukan rekonstruksi bangunan trestle dan pipe rack agar kegiatan operasi dapat segera berjalan," katanya.
Kemudian, selanjutnya memindahkan sisa kapal tongkang yang tersangkut di area trestle ke sisi daratan. Selain pembersihan puing dan sisa tongkang tersebut, IPC juga akan mengevakuasi truk-truk dari pengguna jasa yang masih berada di area dermaga untuk dipindahkan ke Pelabuhan Pontianak menggunakan kapal tongkang.
"Sebagai bentuk antisipasi, IPC telah menyiapkan rencana mitigasi jika terjadi kondisi cuaca buruk/badai dengan kecepatan angin tinggi. Salah satu antisipasinya adalah dengan menyiapkan area shelter untuk kapal yang sedang sandar," kata Ali Mulyono.
Baca juga: WIKA bangun Terminal Kijing dengan "trestle" terpanjang di Indonesia
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II mengatakan bahwa trestle atau jalur penghubung sisi darat dengan laut di Pelabuhan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang roboh setelah dihantam tongkang yang terlepas akibat cuaca buruk di sekitar lokasi sejak Selasa (13/7).
Saat kejadian, kondisi gelombang laut tinggi mencapai lebih dari 2,5 meter. Kemudian, kecepatan angin juga lebih dari 32 knot per jam. Kondisi tersebut membuat kapal-kapal tongkang konstruksi yang sedang sandar di area Terminal Kijing terputus talinya lalu lepas tak terkendali.
"Sebanyak tujuh kapal tongkang konstruksi larat/terlepas di mana tiga kapal tongkang menabrak tiang pancang trestle (jalur penghubung sisi darat dengan sisi laut) sehingga mengakibatkan ambruknya sebagian trestle serta empat tongkang lainnya menabrak area pendukung di belakang dermaga," kata Ali Mulyono.
Berdasarkan peringatan dari BMKG Kalbar tersebut, pihak Terminal Kijing telah menghentikan kegiatan konstruksi dan operasional sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: PT Wika diminta rapid test 2.400 pekerja Pelabuhan Kijing
Baca juga: Jembatan Tayan Diperkirakan Tuntas Lebih Cepat
Baca juga: Tiga BUMN Investasi 30 Juta Dolar Produksi PLTS
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II Ali Mulyono dalam keterangannya di Pontianak, Sabtu menjelaskan bahwa saat ini WIKA selaku kontraktor pembangunan Terminal Kijing sedang melakukan investigasi.
"Kami segera melakukan rekonstruksi bangunan trestle dan pipe rack agar kegiatan operasi dapat segera berjalan," katanya.
Kemudian, selanjutnya memindahkan sisa kapal tongkang yang tersangkut di area trestle ke sisi daratan. Selain pembersihan puing dan sisa tongkang tersebut, IPC juga akan mengevakuasi truk-truk dari pengguna jasa yang masih berada di area dermaga untuk dipindahkan ke Pelabuhan Pontianak menggunakan kapal tongkang.
"Sebagai bentuk antisipasi, IPC telah menyiapkan rencana mitigasi jika terjadi kondisi cuaca buruk/badai dengan kecepatan angin tinggi. Salah satu antisipasinya adalah dengan menyiapkan area shelter untuk kapal yang sedang sandar," kata Ali Mulyono.
Baca juga: WIKA bangun Terminal Kijing dengan "trestle" terpanjang di Indonesia
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II mengatakan bahwa trestle atau jalur penghubung sisi darat dengan laut di Pelabuhan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang roboh setelah dihantam tongkang yang terlepas akibat cuaca buruk di sekitar lokasi sejak Selasa (13/7).
Saat kejadian, kondisi gelombang laut tinggi mencapai lebih dari 2,5 meter. Kemudian, kecepatan angin juga lebih dari 32 knot per jam. Kondisi tersebut membuat kapal-kapal tongkang konstruksi yang sedang sandar di area Terminal Kijing terputus talinya lalu lepas tak terkendali.
"Sebanyak tujuh kapal tongkang konstruksi larat/terlepas di mana tiga kapal tongkang menabrak tiang pancang trestle (jalur penghubung sisi darat dengan sisi laut) sehingga mengakibatkan ambruknya sebagian trestle serta empat tongkang lainnya menabrak area pendukung di belakang dermaga," kata Ali Mulyono.
Berdasarkan peringatan dari BMKG Kalbar tersebut, pihak Terminal Kijing telah menghentikan kegiatan konstruksi dan operasional sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: PT Wika diminta rapid test 2.400 pekerja Pelabuhan Kijing
Baca juga: Jembatan Tayan Diperkirakan Tuntas Lebih Cepat
Baca juga: Tiga BUMN Investasi 30 Juta Dolar Produksi PLTS
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021