Pontianak (ANTARA) - General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak Hambar Wiyadi mengatakan saat ini Pelabuhan Kijing di Mempawah terus bergerak dan untuk optimalisasi butuh pendukung lainnya yakni jalan dan kawasan bisnis pendukung.
"Saat ini pelabuhan sudah ada dengan kawasan lahan 200 hektare. Untuk mendukung itu semua sebagai optimalisasi butuh jalan dan kawasan bisnis sebagai pendukung," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan saat ini sudah ada pelebaran jalan yang dikerjakan pemerintah dari sisi kiri dan kanan masing - masing satu meter dari Mempawah hingga Sungai Pinyuh. Namun dari Wajok - Sungai Pinyuh belum dilakukan.
"Jalan lebar memiliki peranan penting untuk akses pendukung masuk dan keluar kendaraan dari dan ke pelabuhan," papar dia.
Selain jalan, pihaknya butuh lahan pendukung lainnya. Jika dilakukan pengembangan Pelabuhan Kijing hingga ke tahap selanjutnya, dibutuhkan lahan sekitar 5.00 hingga 1.000 hektare.
"Untuk pendukung itu butuh lahan sebagai kawasan bisnis pendukung pelabuhan sehingga semua bergerak maksimal," ucap dia.
Sejauh ini fasilitas di internal di Pelabuhan Kijing terus dimaksimalkan. Untuk bongkar muat terutama untuk curah cair sudah dilakukan pipanisasi sehingga lebih cepat dalam bongkar muat produk.
"Pipanisasi kita sudah ada, hopper, grap, mobile conveyor ada dan lainnya. Ini kami maksimalkan untuk layanan di Pelabuhan Kijing," jelas dia.
Pihaknya mencatat sejak Januari - Juni 2023 sudah ada 209 kapal atau tongkang bersandar di Pelabuhan Kijing. Sebagian besar produk yang melakukan bongkar muat di sana yakni curah cair dari turunan minyak mentah sawit untuk di ekspor.
"Di Pelabuhan Kijing ini selain ekspor juga ada aktivis impor berupa barang proyek, methanol dan beras," ucapnya.
Optimalisasi Pelabuhan Kijing butuh jalan-kawasan bisnis pendukung
Rabu, 19 Juli 2023 16:17 WIB