Pontianak (ANTARA) - Manajer Kawasan Terminal Kijing, Pelindo Regional 2 Pontianak Helmi Muhammad Yusuf menyebutkan sejauh ini sudah ada tiga perusahaan melakukan ekspor curah kering melalui Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
"Satu perusahaan sudah rutin melakukan ekspor curah kering dan dua perusahaan lainnya masing - masing baru sekali atau perdana ekspor curah kering," ujarnya di Pontianak, Senin.
Ia menyebutkan ketiga perusahaan yang sudah bermitra dengan Pelindo dan memanfaatkan Pelabuhan Kijing tersebut yakni Energi Unggul Persada, Saraswati dan Julong.
"Energi Unggul Persada yang jaraknya hanya tujuh kilometer dari sini (Kijing), perusahaan yang telah rutin melakukan ekspor dan sejauh ini sudah tujuh kali. Dalam sebulan di kisaran dua sampai tiga kali dengan kapasitas 4.300 ton. Sedangkan yang Sarawaswati dan Julong baru perdana," ucap dia.
Menurutnya, dilihat dari produk yang bongkar muat di antara untuk diekspor dari tiga perusahaan tersebut yakni bungkil inti kelapa sawit, batu bara dan bahan baku pupuk.
"Tujuan ekspor produk curah kering tersebut dominan masih ke China. Energi Unggul Persada dan Julong ekspor produk bungkil. Sedangkan untuk Julong ekspor bahan baku untuk pupuk," ucapnya.
Terkait fasilitas penunjang bongkar muat baik untuk ekspor maupun barang masuk untuk curah kering di antaranya ada mobile conveyor satu unit, oven dua unit, grab kapasitas 5 ton dua unit.
"Untuk muatan yang bisa masuk atau bongkar muat itu menyesuaikan draf baik itu karena lebar dan kedalaman kapal. Untuk muatan di sini pernah capai 31 ribu untuk curah cair. Itu tentu akan mirip untuk curah kering," katanya.
Terkait kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Kijing Mempawah, Pelindo Regional 2 Pontianak mencatat ada 209 kapal atau tongkang yang melakukan aktivitas bongkar muat baik untuk perdagangan dalam domestik maupun luar negeri pada semester I 2023.
"Hingga semester I tahun 2023 sudah ada 209 unit kapal yang kami layani di Pelabuhan Kijing ini. Itu artinya sudah nambah sekitar hampir 100 persen dibandingkan selama tahun lalu," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan mengatakan Pelabuhan Kijing bisa membuat ekonomi tumbuh dengan pesat.
"Adanya pelabuhan ini saya yakin akan ada dampak besar dan ekonomi tumbuh di Kabupaten Mempawah," kata dia.
Ia menjelaskan dengan adanya pelabuhan, investasi di Mempawah sebagai faktor pendorong pertumbuhan ekonomi otomatis hadir.
"Investasi hadir maka bisa membuka lapangan kerja, pendapatan masyarakat meningkat dan kesejahteraan juga akan mengikuti," jelas dia.