Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, bersama Muspika dan Relawan COVID-19 Kecamatan Sungai Kunyit menyarankan pihak perusahaan PT Wijaya Karya untuk melakukan rapid test terhadap 2.400 pekerja di proyek Pelabuhan Internasional Kijing.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian saat dihubungi di Mempawah, Senin mengatakan hal itu menyusul adanya kasus positif COVID-19 dari salah seorang pekerja di proyek tersebut.
"Kami sudah bicarakan langkah-langkah strategis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 mengingat satu karyawan PT WIKA sudah terkonfirmasi positif dan sedang menjalani isolasi di RSUD dr Rubini Mempawah," ujar Mukhtar Siagian.
Ia menjelaskan, manajemen PT WIKA telah melakukan langkah penanganan cepat sejak diumumkannya salah satu karyawannya berinisial PR menjadi pasien positif COVID-19.
Pihak perusahaan langsung melakukan rapid test terhadap 28 karyawan yang melakukan kontak dengan pasien PR yakni 26 karyawan yang tinggal satu mess dan dua petugas satpam dengan hasil non reaktif.
Kemudian, 26 karyawan dan dua satpam yang berpotensi melakukan kontak dengan pasien PR itu, telah menjalani isolasi mandiri.
Sesuai protokol, dalam kurun tujuh hari mendatang, 28 karyawan tersebut akan kembali menjalani rapid test oleh dokter yang bertugas di Klinik PT WIKA.
Pasien tersebut berasal dari Jombang, Jawa Timur, dan pernah pergi ke Kota Singkawang dan Pontianak sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang.
"Rapid test massal karyawan terkendala ketersediaan alat karena pihak perusahaan hanya tersisa 60 alat, jika kita mendapatkan bantuan alat, nanti akan kita kirim juga ke PT WIKA,” katanya.
Kalbar hari ini mengumumkan tiga kasus baru positif COVID-19 yakni satu di Kabupaten Mempawah, satu di Kabupaten Bengkayang dan satu lagi di Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian saat dihubungi di Mempawah, Senin mengatakan hal itu menyusul adanya kasus positif COVID-19 dari salah seorang pekerja di proyek tersebut.
"Kami sudah bicarakan langkah-langkah strategis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 mengingat satu karyawan PT WIKA sudah terkonfirmasi positif dan sedang menjalani isolasi di RSUD dr Rubini Mempawah," ujar Mukhtar Siagian.
Ia menjelaskan, manajemen PT WIKA telah melakukan langkah penanganan cepat sejak diumumkannya salah satu karyawannya berinisial PR menjadi pasien positif COVID-19.
Pihak perusahaan langsung melakukan rapid test terhadap 28 karyawan yang melakukan kontak dengan pasien PR yakni 26 karyawan yang tinggal satu mess dan dua petugas satpam dengan hasil non reaktif.
Kemudian, 26 karyawan dan dua satpam yang berpotensi melakukan kontak dengan pasien PR itu, telah menjalani isolasi mandiri.
Sesuai protokol, dalam kurun tujuh hari mendatang, 28 karyawan tersebut akan kembali menjalani rapid test oleh dokter yang bertugas di Klinik PT WIKA.
Pasien tersebut berasal dari Jombang, Jawa Timur, dan pernah pergi ke Kota Singkawang dan Pontianak sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang.
"Rapid test massal karyawan terkendala ketersediaan alat karena pihak perusahaan hanya tersisa 60 alat, jika kita mendapatkan bantuan alat, nanti akan kita kirim juga ke PT WIKA,” katanya.
Kalbar hari ini mengumumkan tiga kasus baru positif COVID-19 yakni satu di Kabupaten Mempawah, satu di Kabupaten Bengkayang dan satu lagi di Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020