Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak masyarakat di kota itu agar selalu menjaga kebersihan sungai sehingga bernilai ekonomis, apalagi dalam momentum peringatan hari sungai.
"Mari kita jaga sungai agar selalu bersih, apalagi sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat kita," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, jagalah kebersihan sesuai dengan fungsinya, salah satunya dengan tidak membuang sampah di sungai.
"Selain itu, mari kita gotong royong dalam membersihkan sungai dan parit yang ada di Kota Pontianak, dalam meningkatkan fungsinya, baik sebagai sumber kehidupan, objek wisata dan fungsi lainnya," ujarnya.
Kota Pontianak, berada di aliran Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia, sehingga peran sungai itu sangat besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Pontianak dan Kalimantan Barat umumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkot Pontianak sedang menata wajah kota itu, yakni pinggiran Sungai Kapuas dengan pembangunan Waterfront sehingga diharapkan menjadi wajah baru pinggiran Sungai Kapuas.
Penataan sepanjang pinggiran Sungai Kapuas dinilainya memiliki nilai plus untuk mengangkat potensi wisata di Kota Pontianak. "Karena viewnya indah, termasuk kehidupan masyarakat yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kapuas," kata Edi.
Dirinya berpendapat, penataan beserta peningkatan infrastruktur di kawasan Waterfront menjadi motor penggerak meningkatkan perekonomian warga sekitar. Saat ini pihaknya tengah membangun Waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie Pontianak.
Pembangunan itu ditargetkan rampung pada tahun 2022. Dengan dibangunnya Waterfront tersebut, dia yakin akan mengubah wajah kawasan pinggir Sungai Kapuas dan menjadi daya tarik untuk dikunjungi, serta lebih rapi dan tertata.
Sementara untuk konsep pariwisata yang ideal diterapkan di Kota Pontianak, kata Edi, disesuaikan dengan kondisi eksisting masing-masing kawasan, misalnya konsep kawasan sentra ruang terbuka, seperti Taman Alun Kapuas, Makam Batu Layang, Masjid Jami dan lainnya.
Selanjutnya konsep pelabuhan, konsep pemukiman dan konsep perdagangan, masing-masing mempunyai ciri khas. "Tapi yang jelas semuanya saling terkoneksi sehingga masyarakat bisa menikmatinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Mari kita jaga sungai agar selalu bersih, apalagi sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat kita," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, jagalah kebersihan sesuai dengan fungsinya, salah satunya dengan tidak membuang sampah di sungai.
"Selain itu, mari kita gotong royong dalam membersihkan sungai dan parit yang ada di Kota Pontianak, dalam meningkatkan fungsinya, baik sebagai sumber kehidupan, objek wisata dan fungsi lainnya," ujarnya.
Kota Pontianak, berada di aliran Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia, sehingga peran sungai itu sangat besar dalam menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Pontianak dan Kalimantan Barat umumnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkot Pontianak sedang menata wajah kota itu, yakni pinggiran Sungai Kapuas dengan pembangunan Waterfront sehingga diharapkan menjadi wajah baru pinggiran Sungai Kapuas.
Penataan sepanjang pinggiran Sungai Kapuas dinilainya memiliki nilai plus untuk mengangkat potensi wisata di Kota Pontianak. "Karena viewnya indah, termasuk kehidupan masyarakat yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kapuas," kata Edi.
Dirinya berpendapat, penataan beserta peningkatan infrastruktur di kawasan Waterfront menjadi motor penggerak meningkatkan perekonomian warga sekitar. Saat ini pihaknya tengah membangun Waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie Pontianak.
Pembangunan itu ditargetkan rampung pada tahun 2022. Dengan dibangunnya Waterfront tersebut, dia yakin akan mengubah wajah kawasan pinggir Sungai Kapuas dan menjadi daya tarik untuk dikunjungi, serta lebih rapi dan tertata.
Sementara untuk konsep pariwisata yang ideal diterapkan di Kota Pontianak, kata Edi, disesuaikan dengan kondisi eksisting masing-masing kawasan, misalnya konsep kawasan sentra ruang terbuka, seperti Taman Alun Kapuas, Makam Batu Layang, Masjid Jami dan lainnya.
Selanjutnya konsep pelabuhan, konsep pemukiman dan konsep perdagangan, masing-masing mempunyai ciri khas. "Tapi yang jelas semuanya saling terkoneksi sehingga masyarakat bisa menikmatinya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021