Hujan deras yang melanda Kabupaten Kayong Utara beberapa waktu lalu membuat tanggul air di Dusun Begasing, Desa Sedahan Jaya, jebol sehingga puluhan hektare sawah terancam mengalami kekeringan.
"Padahal bulan Agustus ini sudah masuk musim tanam, karena tanggul air jebol petani setempat menunda penanaman padi," kata salah satu warga sekitar Ilyas, Kamis di Sukadana.
Menurutnya kondisi tersebut membuat petani sekitar yang mengandalkan air menjadi kesulitan karena pasokan terhambat. "Setidaknya ada dua titik tanggul yang jebol dengan ukuran cukup besar sehingga air tidak mengalir ke tempat pembagian air, ada satu titik itu lebih 20 meter yang jebol dan yang satunya belasan meter yang jebol," jelasnya.
Ia menambahkan, daerah yang menjadi lumbung utama padi di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang tersebut berencana melakukan gotong royong untuk menanggulangi bencana tersebut dengan mengumpulkan kayu secara patungan dan keperluan lainnya.
"Sampai saat ini belom ada tanggapan dari Pemda setempat, solusinya seperti apa, kemarin sudah ada peninjauan dari PUPR namun belum ada jawaban sampai sekarang," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Padahal bulan Agustus ini sudah masuk musim tanam, karena tanggul air jebol petani setempat menunda penanaman padi," kata salah satu warga sekitar Ilyas, Kamis di Sukadana.
Menurutnya kondisi tersebut membuat petani sekitar yang mengandalkan air menjadi kesulitan karena pasokan terhambat. "Setidaknya ada dua titik tanggul yang jebol dengan ukuran cukup besar sehingga air tidak mengalir ke tempat pembagian air, ada satu titik itu lebih 20 meter yang jebol dan yang satunya belasan meter yang jebol," jelasnya.
Ia menambahkan, daerah yang menjadi lumbung utama padi di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang tersebut berencana melakukan gotong royong untuk menanggulangi bencana tersebut dengan mengumpulkan kayu secara patungan dan keperluan lainnya.
"Sampai saat ini belom ada tanggapan dari Pemda setempat, solusinya seperti apa, kemarin sudah ada peninjauan dari PUPR namun belum ada jawaban sampai sekarang," kata dia.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021