Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat meminta agar operator sekolah dan kepala sekolah melakukan penginputan Data pokok pendidik dan kependidikan (Dapodik) dengan berkualitas dengan tingkat validitas yang akurat.
"Jangan sampai data tidak valid, masukan semua ke data sesuai aturan, karena sekarang ini semua perencanaan dan kebijakan berdasarkan data," kata Wahyudi Hidayat, saat membuka Bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan data pokok pendidikan, di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Wahyudi, data pokok pendidik dan kependidikan (Dapodik) merupakan salah satu acuan penting oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, untuk kebijakan seperti proyeksi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, daftar tetap peserta ujian, dasar perhitungan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan profesi guru dan aneka tunjangan, Program Indonesia Pintar (PIP), dasar perhitungan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) serta untuk keperluan kebijakan lainnya.
Menurut dia, untuk menghasilkan data yang valid dan berkualitas, pentingnya sinergitas baik operator sekolah, kepala sekolah dan sejumlah pihak lainnya.
"Harus profesional, karena salah input data akan merugikan kita semua, karena itu menyangkut kebijakan dan perencanaan kedepannya," pinta Wahyudi.
Ia berharap melalui Bimtek pengelolaan data pokok pendidikan tersebut, kepala sekolah dan operator sekolah mau pun relawan operator dapat saling bekerjasama dengan baik, sehingga data-data yang dihasilkan menjadi sinkron dari ke pusat dan daerah.
"Ikutilah Bimtek itu dengan sungguh-sungguh apalagi, dengan adanya aplikasi baru untuk input data, sehingga data benar-benar akurat," ucap Wahyudi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi menambahkan Bimtek pengelolaan data pendidik dan kependidikan itu bertujuan untuk mensosialisasikan serta menambah wawasan para operator sekolah, kepala sekolah serta pengawas dalam menginput data.
"Ada aplikasi baru yang harus dipahami bersama, kami ucapkan terima kasih kepada operator yang sistem jemput bola, karena 31 Agustus ini semua data harus sudah terinput, saya rasa data itu harus benar-benar akurat," pinta Petrus.
Bimtek Pengelolaan data pokok pendidikan (Dapodik) di pusatkan di SDN 22 Kedamin Hulu untuk Kecamatan Putussibau Selatan dan Bika dengan peserta operator sekolah, kepala sekolah mulai PAUD/TK, SD hingga SMP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Jangan sampai data tidak valid, masukan semua ke data sesuai aturan, karena sekarang ini semua perencanaan dan kebijakan berdasarkan data," kata Wahyudi Hidayat, saat membuka Bimbingan teknis (Bimtek) pengelolaan data pokok pendidikan, di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Wahyudi, data pokok pendidik dan kependidikan (Dapodik) merupakan salah satu acuan penting oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu, untuk kebijakan seperti proyeksi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, daftar tetap peserta ujian, dasar perhitungan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan profesi guru dan aneka tunjangan, Program Indonesia Pintar (PIP), dasar perhitungan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) serta untuk keperluan kebijakan lainnya.
Menurut dia, untuk menghasilkan data yang valid dan berkualitas, pentingnya sinergitas baik operator sekolah, kepala sekolah dan sejumlah pihak lainnya.
"Harus profesional, karena salah input data akan merugikan kita semua, karena itu menyangkut kebijakan dan perencanaan kedepannya," pinta Wahyudi.
Ia berharap melalui Bimtek pengelolaan data pokok pendidikan tersebut, kepala sekolah dan operator sekolah mau pun relawan operator dapat saling bekerjasama dengan baik, sehingga data-data yang dihasilkan menjadi sinkron dari ke pusat dan daerah.
"Ikutilah Bimtek itu dengan sungguh-sungguh apalagi, dengan adanya aplikasi baru untuk input data, sehingga data benar-benar akurat," ucap Wahyudi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi menambahkan Bimtek pengelolaan data pendidik dan kependidikan itu bertujuan untuk mensosialisasikan serta menambah wawasan para operator sekolah, kepala sekolah serta pengawas dalam menginput data.
"Ada aplikasi baru yang harus dipahami bersama, kami ucapkan terima kasih kepada operator yang sistem jemput bola, karena 31 Agustus ini semua data harus sudah terinput, saya rasa data itu harus benar-benar akurat," pinta Petrus.
Bimtek Pengelolaan data pokok pendidikan (Dapodik) di pusatkan di SDN 22 Kedamin Hulu untuk Kecamatan Putussibau Selatan dan Bika dengan peserta operator sekolah, kepala sekolah mulai PAUD/TK, SD hingga SMP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021