Sejumlah warga Kota Pontianak meminta pemerintah kota melalui aparat terkait untuk mengawasi siswa-siswi agar tidak berkumpul setelah mengikuti pertemuan tatap muka terbatas di sekolah.
"Tadi ada yang kumpul-kumpul di pinggir jalan. Tidak pakai masker, duduk berdempetan, sehingga riskan terjadi penularan," kata Rade, warga kawasan Kota Baru, Pontianak Kota, Jumat pagi.
Ia melihat setidaknya belasan siswa siswi di Jalan Alianyang Pontianak, tak jauh dari persimpangan jalan Alianyang - Pancasila - Podomoro.
Menurut dia, seharusnya ada yang mengawasi kepatuhan siswa siswi setelah mengikuti pertemuan tatap muka di sekolah.
"Apakah mereka langsung pulang ke rumah, atau malah nongkrong dan berkumpul tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ketat," ujar Rade, yang juga penyintas COVID-19 ini.
Pemkot melalui Satpol PP dapat memantau aktivitas tersebut bekerja sama dengan pihak sekolah atau Satgas COVID-19 terkait.
Ia khawatir, jika tidak dilakukan pemantauan, diawasi serta dievaluasi, akan menjadi masalah di kemudian hari.
"Sekarang kasus turun, kami khawatir jika masyarakat lengah dan abai, belum lagi aktivitas PTM sudah dilakukan, suatu saat kasus bakal kembali melonjak. Ini harus dicegah dan diantisipasi bersama," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Tadi ada yang kumpul-kumpul di pinggir jalan. Tidak pakai masker, duduk berdempetan, sehingga riskan terjadi penularan," kata Rade, warga kawasan Kota Baru, Pontianak Kota, Jumat pagi.
Ia melihat setidaknya belasan siswa siswi di Jalan Alianyang Pontianak, tak jauh dari persimpangan jalan Alianyang - Pancasila - Podomoro.
Menurut dia, seharusnya ada yang mengawasi kepatuhan siswa siswi setelah mengikuti pertemuan tatap muka di sekolah.
"Apakah mereka langsung pulang ke rumah, atau malah nongkrong dan berkumpul tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ketat," ujar Rade, yang juga penyintas COVID-19 ini.
Pemkot melalui Satpol PP dapat memantau aktivitas tersebut bekerja sama dengan pihak sekolah atau Satgas COVID-19 terkait.
Ia khawatir, jika tidak dilakukan pemantauan, diawasi serta dievaluasi, akan menjadi masalah di kemudian hari.
"Sekarang kasus turun, kami khawatir jika masyarakat lengah dan abai, belum lagi aktivitas PTM sudah dilakukan, suatu saat kasus bakal kembali melonjak. Ini harus dicegah dan diantisipasi bersama," katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021