Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat bersama Pemerintah Kota Nihama (Jepang) menjajaki kerja sama untuk pengembangan sejumlah sektor ekonomi di Kubu Raya. 

"Kami di fasilitasi KBRI yang ada di Jepang untuk menginisiasi kerja sama antara Pemerintah Kota Niihama Jepang dan Kabupaten Kubu Raya. Ini akan kita tindak lanjuti pada tanggal 4 November nanti, di mana pemerintah Kota Nihama dan Kubu Raya akan melakukan pertemuan lanjutan secara virtual," kata Kepala Bappeda Kubu Raya, Amini Maros di Sungai Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, untuk tahap awal, ada beberapa sektor yang akan kerja sama, mengacu pada pengelolaan hutan dan lahan gambut, rehabilitasi dan konservasi mangrove, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan produk UMKM dan pertukaran pelajar. 

Menurut Maros, ketertarikan Pemerintah Kota Nihama Jepang untuk melakukan kerjasama dengan Pemkab Kubu Raya dilatarbelakangi oleh beroperasinya Grup Sumitomo Forestry di Kabupaten Kubu Raya. Sumitomo Group diketahui memiliki keterikatan yang kuat dengan Kota Nihama di Prefektur (Provinsi Ehime) Jepang, baik di bidang kehutanan maupun industri dan pertambangan. 

"Sumitomo Forestry sendiri memiliki komitmen pengelolaan sumber daya hutan (terutama gambut dan mangrove) secara berkelanjutan. Ada peluang untuk menghubungkan pemerintah kota Nihama dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Provinsi Kalbar pada umumnya dalam pengelolaan SDA berkelanjutan dan peningkatan SDM," katanya.

Maros menjelaskan, Kabupaten Kubu Raya memiliki 39 pulau-pulau kecil dengan 194 km panjang pesisir yang terbagi ke dalam 9 kecamatan, 118 desa (5 desa persiapan). Merupakan pintu masuk gerbang Provinsi Kalimantan Barat dan hinterland Ibu Kota Provinsi, Kota Pontianak dan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu Kawasan Pontianak Metropolitan Area (PMA) pada RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) Tahun 2008-2028. Dengan jumlah penduduk hingga tahun 2021 semester 1 sebesar 610.212 jiwa dengan 178.221 Kepala Keluarga.

"Kabupaten Kubu Raya berdasarkan Data BPS terkait PDRB terkait Lapangan Usaha Tahun 2020 (BPS 2021), sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan kontribusi sebesar 13,05 persen PDRB Kabupaten Kubu Raya setelah sektor Industri Pengolahan sebesar 34,01 persen," kata Maros. 

Sektor-sektor tersebut merupakan cerminan lapangan usaha yang terdapat di Kabupaten Kubu Raya. Di dalam Sektor Industri Pengolahan didominasi 90,06 persen oleh Industri Makanan dan Minuman yang bersumber dari hasil pengolahan SDA (Pertanian, Perikanan, Perkebunan). 

"SDA yang ada di Kabupaten Kubu Raya sebagian besar berada pada lahan gambut. Dan ini yang menjadi salah satu poin ketertarikan Pemerintah Kota Nihama untuk menjajaki kerjasama dengan Kubu Raya," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan, untuk menindaklanjuti pertemuan pertama antara KBRI dan Wali Kota Nihama Jepang melalui zoom meeting pada Selasa kemarin, pihaknya akan membentuk tim khusus guna penjajakan kerjasama ini.

"Mudah-mudahan dengan terbukanya peluang kerjasama ini, bisa memberikan dampak besar bagi sektor ekonomi masyarakat di Kubu Raya," kata Muda.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021