Dinas Ketahanan (Disket) Pangan Provinsi Kalbar terus melakukan intervensi pasar dalam rangka antara lain menstabilkan harga minyak goreng yang saat ini sedang ada tren kenaikan.

"Dengan kondisi adanya kenaikan harga minyak goreng tentu kami terus memantau dan melakukan intervensi dengan gelar pangan murah," ujar Kepala Disket Pangan Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Jumat.

Heronimus Hero menambahkan bahwa gelar pangan murah sudah dilakukan pihaknya pada pada Minggu yang lalu, serta rencananya juga bakal dilakukan pada 1 - 2 November 2021.

"Dalam kegiatan gelar pangan murah, harga bahan pokok masyarakat dijual murah termasuk di dalamnya minyak goreng," jelas dia

Ia menambahkan, kenaikan harga minyak goreng dinilai karena ada faktor bahan bakunya yakni minyak mentah sawit atau CPO yang sedang mengalami tren naik.

"Naiknya harga minyak goreng di antaranya ada pengaruh dengan bahan bakunya yaitu CPO. CPO naik karena Tanda Buah Segara Sawit (TBS) cenderung naik. Sehingga semua ada korelasi," kata dia.


Haro menambahkan jika dilihat dari pasokan minyak goreng di pasaran maka menurutnya cukup dan aman tanpa kekurangan.

"Pasokan di pasar cukup jadi tidak ada masalah. Kenaikan yang ada karena ada pengaruh juga minyak goreng harus kemasan plastik. Mudah - mudahan tren kenaikan harga tersebut hanya sementara saja," kata dia.

Kenaikan harga minyak goreng terpantau seperti di Pasar Dahlia Pontianak. Pedagang Pasar Dahlia, Maryani mengakui saat ini ada kenaikan harga minyak per liter capai Rp2.000.

"Sebenarnya dari Agustus 2021 kemarin harga minyak sudah mulai naik, bulan kemarin harganya Rp26.000 dan sekarang Rp27.000," jelas dia.


Maryani mengatakan kenaikan harga minyak goreng curah juga demikian naik secara bertahap dari dua bulan yang lalu Rp500 per kilogram. Untuk minyak curah sudah mencapai harga Rp19.000 saat bulan ini.

"Minyak curah bulan lalu masih Rp17.000 per kilogram dan sekarang naik jadi Rp19.000. Tetapi pembeli lebih memilih membeli minyak goreng curah daripada minyak goreng kemasan," katanya.

Sementara itu, pedagang pasar yang lain, Suryati juga mengatakan hal yang sama di mana harga minyak goreng naik.

"Harga minyak saat ini semakin naik harusnya untung yang kami dapat, tetapi saat habis jualan tetapi untuk sekarang hanya bisa menutup modal bulan depan," kata Suryati.

Pewarta: Dedi dan Tasa

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021