Asosiasi pengusaha kratom memberikan bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak banjir di sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat.

Koordinator Konsorsium Kratom, yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Pengusaha Kratom Indonesia (Pekrindo) Yosef di Pontianak, Senin, mengatakan, bantuan berbagai kebutuhan pokok tersebut merupakan sumbangan dari berbagai asossiasi kratom yang kemudian tergabung pada konsorsium kratom yang diberikan kepada masyarakat terdampak banjir melalui Satgas Penanganan Banjir di Kalbar.

"Totalnya ada empat truk yang kami kirimkan yang terdiri dari mie instan, susu formula untuk balita, kopi, minuman sachet, pembalut wanita, dan kebutuhan siap pakai lainnya. Karena ada permitaan dari korban bahwa barang-barang ini juga sangat dibutuhkan, karena toko dan warung tutup semua dampak banjir," ujarnya.

Menurut dia, ada lima asosiasi yang terlibat atau memberikan bantuan sembako itu, yakni Perkrindo, Komphar, PPHI, PKSI dan AKI.

Yosef mengatakan, pihaknya merasa tergugah untuk berperan dalam membantu penanganan banjir besar ini. Apalagi sejumlah kawasan yang terkena banjir adalah daerah penghasil kratom, di mana banyak petani yang terdampak. "Mudah-mudahan banjir segera surut dan para pengungsi bisa pulang ke rumah masing-masing, sehingga kegiatan ekonomi di daerah-daerah tersebut bisa kembali normal," ujarnya.

Hal senada juga diakui oleh Ketua Kelompok Hasil Alam Borneo, Hari Tri Yoga menyebutkan, banjir membuat pohon-pohon kratom di Kapuas Hulu dan Sintang terendam, sehingga daunnya tidak bisa dipanen.

"Karena kotoran dari banjir itu melekat di daun. Kalau kita paksa untuk dipetik, kualitasnya akan jelek sekali. Jadi kita mengandalkan stok yang lama dan daerah yang tak kena banjir. Selain itu, banjir juga membuat sejumlah ruas jalan tidak bisa dilewati," katanya.

Di berharap, dengan bantuan sembako tersebut, maka bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir yang sudah terjadi sekitar tiga mingguan ini.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Rempah Kalbar, Rudyzar Zaidar Mochtar mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin dalam membantu pemerintah dalam penanganan bencana banjir, terutama dalam memberikan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak banjir, seperti di Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau, Sanggau dan Ketapang.

Menurut dia, kendati menghadapi problematika seperti anjloknya harga kratom, para pengusaha kratom lintas organisasi bersatu menggalang bantuan untuk para korban banjir yang melanda tujuh kabupaten di Kalbar.

"Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini maka bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir tersebut," ujarnya.

Adapun kabupaten yang saat ini terdampak banjir, diantaranya Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sekadau, Sanggau, dan Kabupaten Ketapang.

Data BPBD Sintang, bencana banjir yang hingga kini masih melanda Kabupaten Sintang itu telah berdampak di 12 kecamatan, sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut, dan dua warga dilaporkan meninggal dunia, 32 titik tempat pengungsian, serta 24 dapur umum, dan sebanyak 35.117 unit rumah yang terendam banjir hingga 3 meter.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021