Kementerian Komunikasi dan Informatikan mengajak kementerian dan lembaga lainnya untuk menyatukan komunikasi publik menjelang Presidensi G20 Indonesia 2022.
"Presiden Joko Widodo menekankan dua sukses utama yakni dari sisi substansi dan keketuaan penyelenggaraan," kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, saat forum Tematik Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022, dikutip dari siaran pers, Rabu.
Kominfo mendorong bagian hubungan masyarakat kementerian dan lembaga untuk meneruskan informasi tentang kelebihan G20 dan menyempurnakan kekurangan penyelenggaraan. Selain itu, materi yang akan dibahas pada G20 nanti juga perlu diberitahukan kepada masyarakat.
"Keketuaan untuk pertama kali kepada emerging countries yang diwakili oleh Indonesia menjadi tugas besar bagi kita dan jembatan bagi harapan seluruh rakyat dari negara-negara emerging. Tetapi tentu juga bersama-sama dengan negara besar dan negara industri, untuk memajukan kesejahteraan dunia secara menyeluruh," kata Johnny.
Kementerian Kominfo ditunjuk sebagai komunikasi publik untuk penyelenggaraan G20, bersama degan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kantor Staf Presiden.
Oleh karena itu, Kominfo mengadakan tiga forum tematik yaitu Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah, kekuatan media nasional dan media internasional.
Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah melibatkan kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah, yang menjadi pilar utama komunikasi Publik Presidensi G20 Indonesia.
Pada forum kedua, media nasional akan dilibatkan dalam orkestrasi komunikasi publik penyelenggaraan G20 di Indonesia.
Terakhir, media internasional dilibatkan karena kepentingan G20 bagi dunia.
Kominfo melihat penyerahan Presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia merupakan amanat kepercayaan internasional yang harus dijalankan bersama pemerintah dan masyarakat.
"Karena mewakili 85 persen PDB dunia, mewakili 75 persen perdagangan dunia, mewakili 80 persen investasi global, mewakili dua pertiga penduduk dunia. Ini pertama kalinya kita ditunjuk untuk memegang Presidensi G20 Tahun 2022 mendatang, jadi forum ini begitu penting," kata Johnny.
Materi dan pemikiran dari acara tersebut harus bisa ditransmisikan kepada masyarakat, kata Johnny.
Baca juga: Jokowi pimpin perubahan iklim
Baca juga: KTT G20 jadi kesempatan tunjukkan pertumbuhan ekonomi RI
Baca juga: Jerman belum siap akui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Presiden Joko Widodo menekankan dua sukses utama yakni dari sisi substansi dan keketuaan penyelenggaraan," kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, saat forum Tematik Menuju Presidensi G20 Indonesia 2022, dikutip dari siaran pers, Rabu.
Kominfo mendorong bagian hubungan masyarakat kementerian dan lembaga untuk meneruskan informasi tentang kelebihan G20 dan menyempurnakan kekurangan penyelenggaraan. Selain itu, materi yang akan dibahas pada G20 nanti juga perlu diberitahukan kepada masyarakat.
"Keketuaan untuk pertama kali kepada emerging countries yang diwakili oleh Indonesia menjadi tugas besar bagi kita dan jembatan bagi harapan seluruh rakyat dari negara-negara emerging. Tetapi tentu juga bersama-sama dengan negara besar dan negara industri, untuk memajukan kesejahteraan dunia secara menyeluruh," kata Johnny.
Kementerian Kominfo ditunjuk sebagai komunikasi publik untuk penyelenggaraan G20, bersama degan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kantor Staf Presiden.
Oleh karena itu, Kominfo mengadakan tiga forum tematik yaitu Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah, kekuatan media nasional dan media internasional.
Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah melibatkan kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah, yang menjadi pilar utama komunikasi Publik Presidensi G20 Indonesia.
Pada forum kedua, media nasional akan dilibatkan dalam orkestrasi komunikasi publik penyelenggaraan G20 di Indonesia.
Terakhir, media internasional dilibatkan karena kepentingan G20 bagi dunia.
Kominfo melihat penyerahan Presidensi G20 dari Italia kepada Indonesia merupakan amanat kepercayaan internasional yang harus dijalankan bersama pemerintah dan masyarakat.
"Karena mewakili 85 persen PDB dunia, mewakili 75 persen perdagangan dunia, mewakili 80 persen investasi global, mewakili dua pertiga penduduk dunia. Ini pertama kalinya kita ditunjuk untuk memegang Presidensi G20 Tahun 2022 mendatang, jadi forum ini begitu penting," kata Johnny.
Materi dan pemikiran dari acara tersebut harus bisa ditransmisikan kepada masyarakat, kata Johnny.
Baca juga: Jokowi pimpin perubahan iklim
Baca juga: KTT G20 jadi kesempatan tunjukkan pertumbuhan ekonomi RI
Baca juga: Jerman belum siap akui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021