Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong pengelolaan gambut di Kalimantan Barat dengan baik untuk lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Kalbar memiliki 1,7 juta hektare. Ini harus dikelola dengan baik yang merupakan peran dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yaitu merestorasi, mengelola serta mengedukasi masyarakat untuk pemanfaatan ekonomi maupun lingkungan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam Bimtek percepatan pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Kalbar di Kubu Raya, Sabtu.
Menurutnya, lahan gambut ini bisa merepotkan masyarakat khususnya di daerah-daerah yang berada di garis khatulistiwa, karena sebagian besar lahan gambut berada di daerah tersebut akan mudah terbakar.
Akan tetapi, di pihak lain lahan gambut menjadi pahlawan bagi dunia karena karbon sedunia berhasil diserap 30 perseb oleh lahan gambut. Sehingga karbon tersebut tidak lepas dari menimbulkan panas bumi dan efek rumah kaca.
“Lahan gambut mendapatkan kehidupan dunia 30 persen yang membantu terlepasnya dari bencana. Kemarin kami ke Desa Limbung, di sana sangat jelas pembangunan sekat itu menjadi penting dalam pengelolaan gambut dan pemberdayaan, peningkatan serta pemanfaatan masyarakat dalam mengatasi permasalahan lahan gambut,” jelasnya.
Terkait mencegah Karhutla di lahan gambut ia mengatakan para Damkar yang berjuang tanpa pamrih untuk Kalbar sebagaimana ini merupakan tugas Pemerintah.
“Hanya di Kalbar kalau ada kebakaran yang pontang panting adalah Damkar swasta bukan pemerintah. Mengelola gambut dengan baik dan semoga setiap tahun tidak akan terjadi kebakaran yang merugikan masyarakat,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kalbar memiliki 1,7 juta hektare. Ini harus dikelola dengan baik yang merupakan peran dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yaitu merestorasi, mengelola serta mengedukasi masyarakat untuk pemanfaatan ekonomi maupun lingkungan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam Bimtek percepatan pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Kalbar di Kubu Raya, Sabtu.
Menurutnya, lahan gambut ini bisa merepotkan masyarakat khususnya di daerah-daerah yang berada di garis khatulistiwa, karena sebagian besar lahan gambut berada di daerah tersebut akan mudah terbakar.
Akan tetapi, di pihak lain lahan gambut menjadi pahlawan bagi dunia karena karbon sedunia berhasil diserap 30 perseb oleh lahan gambut. Sehingga karbon tersebut tidak lepas dari menimbulkan panas bumi dan efek rumah kaca.
“Lahan gambut mendapatkan kehidupan dunia 30 persen yang membantu terlepasnya dari bencana. Kemarin kami ke Desa Limbung, di sana sangat jelas pembangunan sekat itu menjadi penting dalam pengelolaan gambut dan pemberdayaan, peningkatan serta pemanfaatan masyarakat dalam mengatasi permasalahan lahan gambut,” jelasnya.
Terkait mencegah Karhutla di lahan gambut ia mengatakan para Damkar yang berjuang tanpa pamrih untuk Kalbar sebagaimana ini merupakan tugas Pemerintah.
“Hanya di Kalbar kalau ada kebakaran yang pontang panting adalah Damkar swasta bukan pemerintah. Mengelola gambut dengan baik dan semoga setiap tahun tidak akan terjadi kebakaran yang merugikan masyarakat,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021