Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengharapkan kawasan hutan mangrove di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), yang sudah berhasil direhabilitasi ke depan dapat menjadi lokasi wisata berbasis lingkungan.
"Lokasi ini merupakan lokasi yang bisa jadi referensi bagi kita semua, bagaimana mangrove yang terdegradasi itu bisa segera dipulihkan. Di sini sudah kita buktikan partisipasi dan inisiatif masyarakat lokal ternyata bisa mempercepat memulihkan mangrove yang sebelumnya sempat terdegradasi,” ujar Kepala BRGM Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jasa Raharja tanam 1.800 bibit mangrove di Mempawah
Keberhasilan penanaman mangrove di Kalbar yang sudah mencapai 92 persen dari target 1.000 hektare ini, menurut dia, dapat digunakan sebagai referensi pelaksanaan rehabilitasi mangrove di daerah lain.
"Pulihnya ekosistem mangrove dapat membuka sumber pendapatan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya.
Sedangkan untuk menjamin tumbuhnya bibit mangrove yang ditanam, lanjutnya, BRGM merencanakan kegiatan pemeliharaan oleh masyarakat pada tahun berikutnya.
Baca juga: Penanaman mangrove di kawasan pesisir Desa Pasir Mempawah capai 35 hektare
Sementara itu Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pamuji Lestari menambahkan rehabilitasi mangrove juga perlu sinergitas antara KKP, BRGM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Pembagian peran ini sangat penting, karena tentunya perlu satu data yang sama, satu informasi yang sama, bagaimana pencapaian mangrove kita ini bisa mendukung ekonomi biru," katanya.
Menurut Pamuji, KKP berencana membangun treking mangrove dan wisata bahari, tanpa merusak dan menebang mangrove yang sudah ada.
Baca juga: Pengunjung ekowisata Mangrove Park di Mempawah turun drastis selama pandemi
"Nanti kita akan cek sela mangrove yang tidak bisa tumbuh, kita cari dan perbaiki, kita bangun spot foto. Jadi nantinya kelompok-kelompok masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari aset wisata dan juga jasa lingkungan," katanya.
Senada dengan itu Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari juga berharap mangrove di Desa Pasir bisa menjadi tempat pariwisata.
"Saya harapkan mangrove di sini bisa jadi pusat pariwisata juga. Ini sangat bagus, karena ekosistem harus lebih terjaga, kemudian untuk kurangi abrasi, apalagi dengan adanya iklim yang biasanya sering hujan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, untuk mengembalikan biota laut, bisa jadi wisata pancing nanti dan menjadi sumber pemasukan juga untuk masyarakat.
Baca juga: Upaya PLN kembangkan Desa Wisata Mangrove di Sungai Bakau Mempawah
Baca juga: Kawasan Mangrove Pantai Tanjung Burung Mempawah destinasi wisata baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Lokasi ini merupakan lokasi yang bisa jadi referensi bagi kita semua, bagaimana mangrove yang terdegradasi itu bisa segera dipulihkan. Di sini sudah kita buktikan partisipasi dan inisiatif masyarakat lokal ternyata bisa mempercepat memulihkan mangrove yang sebelumnya sempat terdegradasi,” ujar Kepala BRGM Hartono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jasa Raharja tanam 1.800 bibit mangrove di Mempawah
Keberhasilan penanaman mangrove di Kalbar yang sudah mencapai 92 persen dari target 1.000 hektare ini, menurut dia, dapat digunakan sebagai referensi pelaksanaan rehabilitasi mangrove di daerah lain.
"Pulihnya ekosistem mangrove dapat membuka sumber pendapatan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir," katanya.
Sedangkan untuk menjamin tumbuhnya bibit mangrove yang ditanam, lanjutnya, BRGM merencanakan kegiatan pemeliharaan oleh masyarakat pada tahun berikutnya.
Baca juga: Penanaman mangrove di kawasan pesisir Desa Pasir Mempawah capai 35 hektare
Sementara itu Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pamuji Lestari menambahkan rehabilitasi mangrove juga perlu sinergitas antara KKP, BRGM, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Pembagian peran ini sangat penting, karena tentunya perlu satu data yang sama, satu informasi yang sama, bagaimana pencapaian mangrove kita ini bisa mendukung ekonomi biru," katanya.
Menurut Pamuji, KKP berencana membangun treking mangrove dan wisata bahari, tanpa merusak dan menebang mangrove yang sudah ada.
Baca juga: Pengunjung ekowisata Mangrove Park di Mempawah turun drastis selama pandemi
"Nanti kita akan cek sela mangrove yang tidak bisa tumbuh, kita cari dan perbaiki, kita bangun spot foto. Jadi nantinya kelompok-kelompok masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari aset wisata dan juga jasa lingkungan," katanya.
Senada dengan itu Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari juga berharap mangrove di Desa Pasir bisa menjadi tempat pariwisata.
"Saya harapkan mangrove di sini bisa jadi pusat pariwisata juga. Ini sangat bagus, karena ekosistem harus lebih terjaga, kemudian untuk kurangi abrasi, apalagi dengan adanya iklim yang biasanya sering hujan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, untuk mengembalikan biota laut, bisa jadi wisata pancing nanti dan menjadi sumber pemasukan juga untuk masyarakat.
Baca juga: Upaya PLN kembangkan Desa Wisata Mangrove di Sungai Bakau Mempawah
Baca juga: Kawasan Mangrove Pantai Tanjung Burung Mempawah destinasi wisata baru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021