Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam mengatasi stunting (tumbuh kerdil) di Kabupaten Landak dengan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
"Saya meminta kerja sama semua pihak untuk mengatasi stunting ini, baik masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak lain agar kita bisa menyelesaikan masalah stunting ini. Dan perlu kita ketahui suksenya program ini baru akan kita rasakan 10 sampai 20 ke depan," kata Karolin di Ngabang, Rabu.
Baca juga: Penanganan stunting di Kabupaten Landak melalui data terkini puskesmas
Dia mengatakan Pemkab Landak sangat serius mengatasi permasalahan stunting di kabupaten itu agar dapat menciptakan generasi yang hebat dan berkualitas. Hal ini dikarenakan stunting menjadi isu nasional yang harus diselesaikan mulai dari tingkat terkecil yakni keluarga dan wilayah terkecil yakni desa.
Dirinya mencontohkan pada kunjungan kerjanya ke Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, dirinya melaksanakan kegiatan pembinaan 10 program pokok PKK pada desa binaan yakni Desa Sidas karena angka stuntingnya masih tinggi yakni 25,5 persen.
"Untuk Desa Sidas ini angka stuntingnya tinggi 25,5 persen dengan perbandingan dari 10 anak ada 2 sampai 3 anak yang stunting, dan berdasarkan wilayah kerjanya Puskesmas Sidas ini angka stuntingnya masih berada di 27,3 persen," tuturnya.
Bupati Karolin menjelaskan stunting menjadi permasalahan yang serius karena kasus stunting tidak bisa diketahui dalam waktu yang singkat, dan pengaruh stunting baru terasa dalam waktu yang panjang.
Baca juga: Tiga kabupaten terbaik terima penghargaan dari Wagub Kalbar
"Permasalahan stunting ini bukan hal yang mudah, karena memakan waktu yang lama. Namun untuk mengetahuinya yakni dengan sering ke posyandu untuk melakukan pengecekan tumbuh kembang anak baik dari tinggi badan dan berat badannya sesuai dengan umurnya, serta dengan memberikan gizi yang pas yakni memberikan makanan yang bervariasi," kata Karolin.
Selain memberikan memberikan sosialisasi stunting Bupati Landak juga memberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan stunting seperti Antropometri yakni alat ukur dan timbangan bayi dan balita, bibit ikan dan tanaman, serta memberikan vitamin dan juga makanan tambahan untuk ibu hamil, bayi dan balita kepada masyarakat.
Baca juga: 35 desa di Landak nikmati program Pamsimas dari pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya meminta kerja sama semua pihak untuk mengatasi stunting ini, baik masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak lain agar kita bisa menyelesaikan masalah stunting ini. Dan perlu kita ketahui suksenya program ini baru akan kita rasakan 10 sampai 20 ke depan," kata Karolin di Ngabang, Rabu.
Baca juga: Penanganan stunting di Kabupaten Landak melalui data terkini puskesmas
Dia mengatakan Pemkab Landak sangat serius mengatasi permasalahan stunting di kabupaten itu agar dapat menciptakan generasi yang hebat dan berkualitas. Hal ini dikarenakan stunting menjadi isu nasional yang harus diselesaikan mulai dari tingkat terkecil yakni keluarga dan wilayah terkecil yakni desa.
Dirinya mencontohkan pada kunjungan kerjanya ke Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, dirinya melaksanakan kegiatan pembinaan 10 program pokok PKK pada desa binaan yakni Desa Sidas karena angka stuntingnya masih tinggi yakni 25,5 persen.
"Untuk Desa Sidas ini angka stuntingnya tinggi 25,5 persen dengan perbandingan dari 10 anak ada 2 sampai 3 anak yang stunting, dan berdasarkan wilayah kerjanya Puskesmas Sidas ini angka stuntingnya masih berada di 27,3 persen," tuturnya.
Bupati Karolin menjelaskan stunting menjadi permasalahan yang serius karena kasus stunting tidak bisa diketahui dalam waktu yang singkat, dan pengaruh stunting baru terasa dalam waktu yang panjang.
Baca juga: Tiga kabupaten terbaik terima penghargaan dari Wagub Kalbar
"Permasalahan stunting ini bukan hal yang mudah, karena memakan waktu yang lama. Namun untuk mengetahuinya yakni dengan sering ke posyandu untuk melakukan pengecekan tumbuh kembang anak baik dari tinggi badan dan berat badannya sesuai dengan umurnya, serta dengan memberikan gizi yang pas yakni memberikan makanan yang bervariasi," kata Karolin.
Selain memberikan memberikan sosialisasi stunting Bupati Landak juga memberikan bantuan untuk mengatasi permasalahan stunting seperti Antropometri yakni alat ukur dan timbangan bayi dan balita, bibit ikan dan tanaman, serta memberikan vitamin dan juga makanan tambahan untuk ibu hamil, bayi dan balita kepada masyarakat.
Baca juga: 35 desa di Landak nikmati program Pamsimas dari pemerintah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021