International Council for Small Business (ICSB) bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kembali menganugerahkan penghargaan Natamukti kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Penghargaan Natamukti ini merupakan kelima kalinya yang diraih oleh Pemkot Pontianak, sebelumnya, penghargaan serupa pernah diterima pada tahun 2016, 2018 dan 2019 dan 2020. Tahun 2021 ini, Kota Pontianak kembali meraih Natamukti Nindya peringkat ketiga setelah sebelumnya pada tahun 2018 lalu penghargaan serupa pernah diterima," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Baca juga: BPS beri penghargaan kepada Wali Kota Pontianak
Ada tujuh kabupaten/kota yang meraih penghargaan serupa, Kota Pontianak berada di urutan ketiga setelah Kota Salatiga dan Jambi. Seremoni penyerahan penghargaan digelar secara virtual melalui zoom meeting.
Edi mengatakan, penghargaan yang diterima ini merupakan apresiasi yang diberikan kepada kabupaten/kota yang berhasil meningkatkan daya saing UMKM tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, penghargaan kategori ini merupakan award tertinggi karena hanya beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang menerimanya.
"Artinya UMKM di Kota Pontianak memiliki daya saing yang tidak kalah dengan UMKM yang ada di daerah-daerah lainnya," ujarnya usai menghadiri seremonial penerimaan penghargaan Natamukti Nindya secara virtual di Ruang Pontive Center.
Baca juga: Pemerintah Kota Pontianak raih penghargaan atas capaian WTP laporan keuangan
Variabel penilaian terutama dari sisi jumlah UMKM yang ada. Selain itu kreativitas, teknologi, kualitas dan mutu produk UMKM. Produk-produk UMKM sudah berorientasi internasional, contoh produk aloevera dan bahkan industri kreatif banyak yang sudah berorientasi internasional.
"Artinya produk-produk UMKM bisa diterima oleh masyarakat luas," katanya.
Terpilihnya Pontianak sebagai penerima penghargaan, lanjutnya, lantaran UMKM di Kota Pontianak sudah masuk dalam kategori Pentahelix yang mencakup adanya pelaku usaha, komunitas usaha, keterlibatan pemerintah dalam pembinaan, keterlibatan akademis dalam rangka membantu mempertajam peningkatan mutu dan keterlibatan media.
"Kota Pontianak termasuk kelompok Pentahelix apalagi sekarang menuju Revolusi Industri 4.0 sehingga produk-produk UMKM kita sudah berorientasi internasional dan itu sebagai salah satu indikator penilaian," sebut Edi.
Baca juga: Pemkot Singkawang dapat penghargaan dari KPK
Pemkot Pontianak terus berupaya mendorong sektor UMKM agar naik kelas. UMKM juga digenjot supaya bisa beraktivitas lebih produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi COVID-19. Untuk itu, diperlukan sinergisitas supaya UMKM bisa bergerak optimal di tengah pandemi.
"Sebab keberadaan UMKM juga membuka banyak peluang kerja," ungkapnya.
Ia berharap UMKM melakukan kreativitas dan inovasi terhadap produk unggulannya di tengah pandemi COVID-19. Dengan demikian hasil kreasi dan inovasi produk atau dagangan tersebut akan menjadi incaran konsumen. Tak kalah pentingnya, kualitas sebuah produk dengan packaging atau kemasan yang menarik juga menjadi nilai tambah terhadap produk itu sendiri.
"Untuk pemasarannya bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan perangkat IT maupun offline," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak raih penghargaan terbaik dalam pengelolaan manajemen ASN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Penghargaan Natamukti ini merupakan kelima kalinya yang diraih oleh Pemkot Pontianak, sebelumnya, penghargaan serupa pernah diterima pada tahun 2016, 2018 dan 2019 dan 2020. Tahun 2021 ini, Kota Pontianak kembali meraih Natamukti Nindya peringkat ketiga setelah sebelumnya pada tahun 2018 lalu penghargaan serupa pernah diterima," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Baca juga: BPS beri penghargaan kepada Wali Kota Pontianak
Ada tujuh kabupaten/kota yang meraih penghargaan serupa, Kota Pontianak berada di urutan ketiga setelah Kota Salatiga dan Jambi. Seremoni penyerahan penghargaan digelar secara virtual melalui zoom meeting.
Edi mengatakan, penghargaan yang diterima ini merupakan apresiasi yang diberikan kepada kabupaten/kota yang berhasil meningkatkan daya saing UMKM tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, penghargaan kategori ini merupakan award tertinggi karena hanya beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang menerimanya.
"Artinya UMKM di Kota Pontianak memiliki daya saing yang tidak kalah dengan UMKM yang ada di daerah-daerah lainnya," ujarnya usai menghadiri seremonial penerimaan penghargaan Natamukti Nindya secara virtual di Ruang Pontive Center.
Baca juga: Pemerintah Kota Pontianak raih penghargaan atas capaian WTP laporan keuangan
Variabel penilaian terutama dari sisi jumlah UMKM yang ada. Selain itu kreativitas, teknologi, kualitas dan mutu produk UMKM. Produk-produk UMKM sudah berorientasi internasional, contoh produk aloevera dan bahkan industri kreatif banyak yang sudah berorientasi internasional.
"Artinya produk-produk UMKM bisa diterima oleh masyarakat luas," katanya.
Terpilihnya Pontianak sebagai penerima penghargaan, lanjutnya, lantaran UMKM di Kota Pontianak sudah masuk dalam kategori Pentahelix yang mencakup adanya pelaku usaha, komunitas usaha, keterlibatan pemerintah dalam pembinaan, keterlibatan akademis dalam rangka membantu mempertajam peningkatan mutu dan keterlibatan media.
"Kota Pontianak termasuk kelompok Pentahelix apalagi sekarang menuju Revolusi Industri 4.0 sehingga produk-produk UMKM kita sudah berorientasi internasional dan itu sebagai salah satu indikator penilaian," sebut Edi.
Baca juga: Pemkot Singkawang dapat penghargaan dari KPK
Pemkot Pontianak terus berupaya mendorong sektor UMKM agar naik kelas. UMKM juga digenjot supaya bisa beraktivitas lebih produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi COVID-19. Untuk itu, diperlukan sinergisitas supaya UMKM bisa bergerak optimal di tengah pandemi.
"Sebab keberadaan UMKM juga membuka banyak peluang kerja," ungkapnya.
Ia berharap UMKM melakukan kreativitas dan inovasi terhadap produk unggulannya di tengah pandemi COVID-19. Dengan demikian hasil kreasi dan inovasi produk atau dagangan tersebut akan menjadi incaran konsumen. Tak kalah pentingnya, kualitas sebuah produk dengan packaging atau kemasan yang menarik juga menjadi nilai tambah terhadap produk itu sendiri.
"Untuk pemasarannya bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan perangkat IT maupun offline," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pontianak raih penghargaan terbaik dalam pengelolaan manajemen ASN
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021