Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Gunawan Putra mengatakan, dari 37 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kubu Raya memiliki serapan anggaran tahun 2021 hampir 100 persen.
"Dari 37 OPD yang ada di Kubu Raya, 30 diantaranya penyerapan anggaran di atas 95 persen bahkan ada OPD yang serapan anggarannya mencapai 99.6 persen," kata Gunawan di Sungai Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, pendapatan pada tahun 2021 dari target Rp1,567 triliun terealisasi Rp1,555 triliun atau 98,94 persen.
Jumlah ini mengalami kenaikan Rp23 miliar. Meski masih masa pandemi COVID-19, namun pendapatan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2021 tetap bisa bertahan pada posisi lebih baik dari tahun 2020.
"Sedangkan dari sektor sisi belanja dengan pagu anggaran Rp1,17 triliun, terealisasi Rp.1,6 triliun atau 95,98 persen dan jumlah ini juga mengalami kenaikan sebesar Rp160 miliar. Artinya pandemi COVID-19 ini bisa kita menanggulangi dengan kinerja yang lebih baik pada tahun 2020," katanya.
Dia mengatakan, dari sisi belanja yang wajib dialokasikan pemerintah daerah terdapat tiga OPD. Diantaranya di sektor pendidikan yang dialokasikan sebesar 29,61 persen sedangkan idealnya 20 persen.
"Jadi kita lebih 6 persen dengan realisasi 96,14 persen atau Rp483,7 miliar. Sedangkan dari sektor kesehatan dialokasikan sebesar 15,65 persen sedangkan idealnya 10 persen, jadi kita masih lebih 5 persen lebih dengan realisasi sebesar 90,76 persen atau Rp189,99 miliar," tuturnya.
Sementara alokasi belanja infrastruktur, Gunawan menambahkan dialokasikan sebesar 41,09 persen sedangkan idealnya 25 persen dari Dana Transfer Umum dan Dana Bagi Hasil (DBH) dengan realisasi cukup baik jika dibandingkan pada tahun 2020 sebesar 94,22 persen.
"Dengan rincian gedung dan bangunan (sekolah, puskesmas dan lainnya) dari alokasi sebesar Rp.78,73 miliar dan terealisasi Rp.72,24 miliar atau 91,75 persen dan lebih besar dibanding tahun 2020 dari alokasi Rp.65,68 miliar dan terealisasi Rp.59,51 atau 90,61 persen. Untuk alokasi jalan dan jembatan dari alokasi Rp.79,78 miliar terealisasi Rp.77,36 miliar atau 96,97 persen dan jumlah ini lebih dari tahun 2020 yang hanya terealisasi Rp.24,6 miliar atau 64,13 persen," katanya.
Gunawan juga menjelaskan, untuk realisasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) serta bagi dana bagi hasil pajak dan retribusi dialokasikan sebesar Rp209,34 miliar terealisasi 100 persen, sehingga tidak ada satupun yang tidak terealisasi.
Menurutnya, capaian ini cukup baik dan menjadikan Kubu Raya daerah kedua di Kalbar setelah Kabupaten Mempawah yang realisasi DD dan ADD nya 100 persen. Untuk realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari alokasi berdasarkan kontrak yang kita tandatangani sebesar Rp107,67 miliar terealisasi Rp106,41 miliar atau 98,8 persen.
"Sedangkan untuk realisasi DAK non fisik dari alokasi sebesar Rp.151,53 miliar terealisasi Rp.139,59 miliar atau 92,13 persen," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Dari 37 OPD yang ada di Kubu Raya, 30 diantaranya penyerapan anggaran di atas 95 persen bahkan ada OPD yang serapan anggarannya mencapai 99.6 persen," kata Gunawan di Sungai Raya, Jumat.
Dia menjelaskan, pendapatan pada tahun 2021 dari target Rp1,567 triliun terealisasi Rp1,555 triliun atau 98,94 persen.
Jumlah ini mengalami kenaikan Rp23 miliar. Meski masih masa pandemi COVID-19, namun pendapatan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2021 tetap bisa bertahan pada posisi lebih baik dari tahun 2020.
"Sedangkan dari sektor sisi belanja dengan pagu anggaran Rp1,17 triliun, terealisasi Rp.1,6 triliun atau 95,98 persen dan jumlah ini juga mengalami kenaikan sebesar Rp160 miliar. Artinya pandemi COVID-19 ini bisa kita menanggulangi dengan kinerja yang lebih baik pada tahun 2020," katanya.
Dia mengatakan, dari sisi belanja yang wajib dialokasikan pemerintah daerah terdapat tiga OPD. Diantaranya di sektor pendidikan yang dialokasikan sebesar 29,61 persen sedangkan idealnya 20 persen.
"Jadi kita lebih 6 persen dengan realisasi 96,14 persen atau Rp483,7 miliar. Sedangkan dari sektor kesehatan dialokasikan sebesar 15,65 persen sedangkan idealnya 10 persen, jadi kita masih lebih 5 persen lebih dengan realisasi sebesar 90,76 persen atau Rp189,99 miliar," tuturnya.
Sementara alokasi belanja infrastruktur, Gunawan menambahkan dialokasikan sebesar 41,09 persen sedangkan idealnya 25 persen dari Dana Transfer Umum dan Dana Bagi Hasil (DBH) dengan realisasi cukup baik jika dibandingkan pada tahun 2020 sebesar 94,22 persen.
"Dengan rincian gedung dan bangunan (sekolah, puskesmas dan lainnya) dari alokasi sebesar Rp.78,73 miliar dan terealisasi Rp.72,24 miliar atau 91,75 persen dan lebih besar dibanding tahun 2020 dari alokasi Rp.65,68 miliar dan terealisasi Rp.59,51 atau 90,61 persen. Untuk alokasi jalan dan jembatan dari alokasi Rp.79,78 miliar terealisasi Rp.77,36 miliar atau 96,97 persen dan jumlah ini lebih dari tahun 2020 yang hanya terealisasi Rp.24,6 miliar atau 64,13 persen," katanya.
Gunawan juga menjelaskan, untuk realisasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) serta bagi dana bagi hasil pajak dan retribusi dialokasikan sebesar Rp209,34 miliar terealisasi 100 persen, sehingga tidak ada satupun yang tidak terealisasi.
Menurutnya, capaian ini cukup baik dan menjadikan Kubu Raya daerah kedua di Kalbar setelah Kabupaten Mempawah yang realisasi DD dan ADD nya 100 persen. Untuk realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari alokasi berdasarkan kontrak yang kita tandatangani sebesar Rp107,67 miliar terealisasi Rp106,41 miliar atau 98,8 persen.
"Sedangkan untuk realisasi DAK non fisik dari alokasi sebesar Rp.151,53 miliar terealisasi Rp.139,59 miliar atau 92,13 persen," kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022