Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus memfasilitasi dalam membangun kemitraan antara petani jagung dengan para pihak sehingga bisa memenuhi kebutuhan pabrik pakan ternak di daerah tersebut.
"Kami tengah menggandeng pelaku usaha atau investor dalam rangka bekerjasama dengan para kelompok tani agar ada kemitraan dari dua belah pihak sehingga antara kebutuhan dan pasokan jagung sejalan," ujar Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan strategi membangun kemitraan dilakukan agar ada kepastian pasar dan harga dari sisi petani. Sedangkan dari sisi pembeli atau pabrik pengelola pakan kebutuhannya bisa terpenuhi dan stabil.
"Kalau di Kalbar saat ini masih kekurangan bahan baku berupa jagung kering pipil dari kapasitas pabrik pengelola pakan ternak. Untuk itu parah pihak melalui kemitraan dibangun bisa dicarikan solusi," jelas dia.
Ia menyebutkan saat ini kebutuhan jagung baik untuk konsumsi maupun pakan ternak di Kalbar sebanyak 340 ribu ton per tahun. Sedangkan produksi baru mencapai 210 ribu ton per tahun dari luas lahan 45 ribu hektare.
"Jadi masih ada kekurangan 130 ribu ton jagung pipil kering di Kalbar. Untuk itu perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang ada," jelas dia.
Menurutnya, untuk pengembangan saat ini dipusatkan di Kabupaten Bengkayang. Hal itu karena kabupaten yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia tersebut menjadi sentra jagung Kalbar.
"Bengkayang posisinya saat ini produksi jagungnya 70 persen dari total yang ada di Kalbar. Nah, untuk itu dikembangkan jagung lagi sekitar 30 ribu hektare," jelas dia.
Dalam pengembangan 30 ribu hektare lagi tersebut melibatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bengkayang. Perumda Bengkayang mendampingi petani atau Poktan di 2 kecamatan di daerah tersebut mulai dari kapasitas petani, pemenuhan pupuk dan Alsitan.
"Kemudian kita juga membangun kemitraan antara Perumda Bengkayang dengan pabrik pakan ternak untuk membeli hasil produksi pengembangan tersebut. Produktivitas di Bengkayang saat ini 5 ton per hektare. Kemudian untuk indeks pertanaman bisa tiga kali dalam setahun," jelas dia.
Selain di Bengkayang pihaknya mendorong sentra jagung baru di Kalbar seperti di Landak, Mempawah, Sanggau dan Sambas. Hal itu untuk memastikan lagi Kalbar mandiri jagung.
"Sentra baru jagung terus dihadirkan agar Kalbar tidak kekurangan lagi jagung dan tidak membeli dari luar untuk pemenuhan konsumsi dan pabrik," jelas dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami tengah menggandeng pelaku usaha atau investor dalam rangka bekerjasama dengan para kelompok tani agar ada kemitraan dari dua belah pihak sehingga antara kebutuhan dan pasokan jagung sejalan," ujar Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan strategi membangun kemitraan dilakukan agar ada kepastian pasar dan harga dari sisi petani. Sedangkan dari sisi pembeli atau pabrik pengelola pakan kebutuhannya bisa terpenuhi dan stabil.
"Kalau di Kalbar saat ini masih kekurangan bahan baku berupa jagung kering pipil dari kapasitas pabrik pengelola pakan ternak. Untuk itu parah pihak melalui kemitraan dibangun bisa dicarikan solusi," jelas dia.
Ia menyebutkan saat ini kebutuhan jagung baik untuk konsumsi maupun pakan ternak di Kalbar sebanyak 340 ribu ton per tahun. Sedangkan produksi baru mencapai 210 ribu ton per tahun dari luas lahan 45 ribu hektare.
"Jadi masih ada kekurangan 130 ribu ton jagung pipil kering di Kalbar. Untuk itu perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang ada," jelas dia.
Menurutnya, untuk pengembangan saat ini dipusatkan di Kabupaten Bengkayang. Hal itu karena kabupaten yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia tersebut menjadi sentra jagung Kalbar.
"Bengkayang posisinya saat ini produksi jagungnya 70 persen dari total yang ada di Kalbar. Nah, untuk itu dikembangkan jagung lagi sekitar 30 ribu hektare," jelas dia.
Dalam pengembangan 30 ribu hektare lagi tersebut melibatkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bengkayang. Perumda Bengkayang mendampingi petani atau Poktan di 2 kecamatan di daerah tersebut mulai dari kapasitas petani, pemenuhan pupuk dan Alsitan.
"Kemudian kita juga membangun kemitraan antara Perumda Bengkayang dengan pabrik pakan ternak untuk membeli hasil produksi pengembangan tersebut. Produktivitas di Bengkayang saat ini 5 ton per hektare. Kemudian untuk indeks pertanaman bisa tiga kali dalam setahun," jelas dia.
Selain di Bengkayang pihaknya mendorong sentra jagung baru di Kalbar seperti di Landak, Mempawah, Sanggau dan Sambas. Hal itu untuk memastikan lagi Kalbar mandiri jagung.
"Sentra baru jagung terus dihadirkan agar Kalbar tidak kekurangan lagi jagung dan tidak membeli dari luar untuk pemenuhan konsumsi dan pabrik," jelas dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022