Pemerintah Kabupaten Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat memperkuat peta kerja Tenaga Penggerak Data (TPD) dan informasi geospasial desa untuk mewujudkan satu data dan satu peta.
"Terbentuknya TPD informasi geospasial desa di Kubu Raya yang sudah satu tahun berjalan ini bertujuan untuk mengejar hal-hal yang terlantar, sehingga bisa membuat langkah dan kebijakan di desa itu bisa memberikan solusi yang cepat, tepat, efektif dan untuk menghindari kekeliruan dan ketidakadilan," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Untuk itu, Muda meminta agar TPD informasi geospasial desa harus melihat sistem yang dibuat Kubu Raya melalui Geoportal WebGIS ini menjadi kebutuhan baik skil sumber daya manusia. Mengingat saat ini secara global sudah sangat membutuhkan sistem ini, baik pemerintah, swasta dan siapapun ke depannya pasti akan merasakan manfaat.
"Kondisi ini sudah kita rasakan di era transformasi digital saat ini, karena kebutuhan sumber daya manusia di seluruh negeri dan di seluruh penjuru republik ini suka atau tidak suka dan mau tidak mau semuanya akan lebih banyak dilakukan dengan hal-hal yang membutuhkan analisis terhadap data informasi dan semua itu berbasis digital," tuturnya.
Menurutnya, pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya berfokus pada setiap rumah tangga agar berkecukupan pangan, gizi, pendidikan, hidup sehat, serta memiliki rumah layak huni, agar masyarakat terus beraktivitas dan mengembangkan potensi sumber daya manusianya.
"Saat ini kita memasuki dunia yang bergerak dengan cepat, digital membawa kita kepada era disrupsi dimana kebutuhan, persoalan, sirkulasi informasi bergerak cepat, sementara kita juga harus merespon dengan cepat," katanya.
Terkait hal tersebut, dengan mengaplikasikan Geoportal dan WebGis Kepong Bakol ini menjadi jawaban dari Pemkab Kubu Raya untuk menjawab semua tantangan tersebut.
"Saat ini kita terus melakukan upaya-upaya untuk adanya sinergi dan kolaborasi dengan mengupayakan kerja-kerja semua pihak karena kita menginginkan pembangunan Kubu Raya kokoh tegak di atas tiga pilar ketahanan, yakni ketahanan ekonomi, ekologi, dan ketahanan sosial," kata Muda.
Terkait hal itu, Muda menambahkan, Pemkab Kubu Raya saat ini sudah melangkah pada kebijakan untuk melakukan perubahan sistem informasi, yang mana ini merupakan suatu langkah kita untuk bisa mewujudkan suatu pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta juga bisa melakukan proses perencanaan yang lebih cepat.
"Untuk itu, Pemerintah Kubu Raya yang berbasiskan dan berdasarkan pada kebijakan akan memanfaatkan informasi geospasial ini menjadi bagian dari upaya kita untuk membuat strategi 'Kepong Bakol' yang dijadikan konsep kerja Pemkab Kubu Raya ini benar-benar dapat kita lakukan dengan upaya yang lebih terukur," ujarnya.
Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antar sektor dan antar wilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Hal tersebut akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial.
"Pembangunan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN)," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Terbentuknya TPD informasi geospasial desa di Kubu Raya yang sudah satu tahun berjalan ini bertujuan untuk mengejar hal-hal yang terlantar, sehingga bisa membuat langkah dan kebijakan di desa itu bisa memberikan solusi yang cepat, tepat, efektif dan untuk menghindari kekeliruan dan ketidakadilan," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Untuk itu, Muda meminta agar TPD informasi geospasial desa harus melihat sistem yang dibuat Kubu Raya melalui Geoportal WebGIS ini menjadi kebutuhan baik skil sumber daya manusia. Mengingat saat ini secara global sudah sangat membutuhkan sistem ini, baik pemerintah, swasta dan siapapun ke depannya pasti akan merasakan manfaat.
"Kondisi ini sudah kita rasakan di era transformasi digital saat ini, karena kebutuhan sumber daya manusia di seluruh negeri dan di seluruh penjuru republik ini suka atau tidak suka dan mau tidak mau semuanya akan lebih banyak dilakukan dengan hal-hal yang membutuhkan analisis terhadap data informasi dan semua itu berbasis digital," tuturnya.
Menurutnya, pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya berfokus pada setiap rumah tangga agar berkecukupan pangan, gizi, pendidikan, hidup sehat, serta memiliki rumah layak huni, agar masyarakat terus beraktivitas dan mengembangkan potensi sumber daya manusianya.
"Saat ini kita memasuki dunia yang bergerak dengan cepat, digital membawa kita kepada era disrupsi dimana kebutuhan, persoalan, sirkulasi informasi bergerak cepat, sementara kita juga harus merespon dengan cepat," katanya.
Terkait hal tersebut, dengan mengaplikasikan Geoportal dan WebGis Kepong Bakol ini menjadi jawaban dari Pemkab Kubu Raya untuk menjawab semua tantangan tersebut.
"Saat ini kita terus melakukan upaya-upaya untuk adanya sinergi dan kolaborasi dengan mengupayakan kerja-kerja semua pihak karena kita menginginkan pembangunan Kubu Raya kokoh tegak di atas tiga pilar ketahanan, yakni ketahanan ekonomi, ekologi, dan ketahanan sosial," kata Muda.
Terkait hal itu, Muda menambahkan, Pemkab Kubu Raya saat ini sudah melangkah pada kebijakan untuk melakukan perubahan sistem informasi, yang mana ini merupakan suatu langkah kita untuk bisa mewujudkan suatu pemerintahan yang lebih efektif dan efisien serta juga bisa melakukan proses perencanaan yang lebih cepat.
"Untuk itu, Pemerintah Kubu Raya yang berbasiskan dan berdasarkan pada kebijakan akan memanfaatkan informasi geospasial ini menjadi bagian dari upaya kita untuk membuat strategi 'Kepong Bakol' yang dijadikan konsep kerja Pemkab Kubu Raya ini benar-benar dapat kita lakukan dengan upaya yang lebih terukur," ujarnya.
Menurutnya, penerapan sistem data berbasis geospasial perlu didesain secara lebih cermat, tepat, rinci dan terus diperbaharui. Selain itu integrasi antar sektor dan antar wilayah perlu terus didorong dengan senantiasa mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Hal tersebut akan membuat kualitas perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan menjadi lebih tepat sasaran, inklusif, dan mampu menavigasi pelaksanaan program kegiatan serta monitoring pembangunan secara lebih baik dengan memperhatikan dimensi spasial.
"Pembangunan sistem informasi geospasial melalui geoportal dan WebGIS Kepong Bakol adalah upaya nyata memperkuat kebijakan Satu Data dan Satu Peta Kabupaten Kubu Raya yang terintegrasi dengan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional (SJIGN)," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022