Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalbar mengadakan tes urine secara dadakan untuk 200 pegawai di lingkungan Kejati Kalbar guna mengantisipasi penyalahgunaan narkotika.
"Narkoba adalah masalah besar, dan kami tidak mau sampai ada ASN hingga pegawai staf lainnya yang terlibat atau menggunakan barang haram tersebut," kata Kajati Kalbar, Masyhudi di Pontianak, Rabu.
Dia mengajak semua pihak untuk turut serta memberantas peredaran narkoba di Kalbar.
"Kami menyatakan perang terhadap narkoba, dan saya mengapresiasi kinerja BNNP Kalbar, Polda Kalbar dan Bea Cukai yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 32 kilogram kemarin," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kajati Kalbar, Juniman Hutagaol menyatakan, tes urine rutin dadakan rutin dilakukan dalam mencegah agar tidak ada jajarannya yang terlibat penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna atau lainnya.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga diri dan keluarga kita agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Menurut dia, kalau ada keluarga sebagai pengguna agar segera ditangani untuk dilakukan rehabilitasi oleh instansi terkait atau lainnya. "Pemerintah berharap kalau ada pihak keluarga atau teman yang salah jalan agar dilaporkan untuk segera ditangani, salah satunya direhabilitasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, apabila dari hasil tes urine hari ini, ada yang positif menggunakan narkoba, maka akan ditangani sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, seperti dilakukan rehabilitasi dan lainnya.
Asisten Pidana Umum Kejati Kalbar, Yulius Sigit Kristanto menambahkan, untuk hasil tes urine tahun lalu di jajaran Kejati Kalbar hasilnya semua negatif.
"Mudah-mudahan untuk yang hari ini juga sama atau tidak ada yang terkontaminasi narkoba, karena memang kita anti dan menyatakan perang terhadap narkoba," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Narkoba adalah masalah besar, dan kami tidak mau sampai ada ASN hingga pegawai staf lainnya yang terlibat atau menggunakan barang haram tersebut," kata Kajati Kalbar, Masyhudi di Pontianak, Rabu.
Dia mengajak semua pihak untuk turut serta memberantas peredaran narkoba di Kalbar.
"Kami menyatakan perang terhadap narkoba, dan saya mengapresiasi kinerja BNNP Kalbar, Polda Kalbar dan Bea Cukai yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 32 kilogram kemarin," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kajati Kalbar, Juniman Hutagaol menyatakan, tes urine rutin dadakan rutin dilakukan dalam mencegah agar tidak ada jajarannya yang terlibat penyalahgunaan narkotika, baik sebagai pengguna atau lainnya.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga diri dan keluarga kita agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Menurut dia, kalau ada keluarga sebagai pengguna agar segera ditangani untuk dilakukan rehabilitasi oleh instansi terkait atau lainnya. "Pemerintah berharap kalau ada pihak keluarga atau teman yang salah jalan agar dilaporkan untuk segera ditangani, salah satunya direhabilitasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, apabila dari hasil tes urine hari ini, ada yang positif menggunakan narkoba, maka akan ditangani sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, seperti dilakukan rehabilitasi dan lainnya.
Asisten Pidana Umum Kejati Kalbar, Yulius Sigit Kristanto menambahkan, untuk hasil tes urine tahun lalu di jajaran Kejati Kalbar hasilnya semua negatif.
"Mudah-mudahan untuk yang hari ini juga sama atau tidak ada yang terkontaminasi narkoba, karena memang kita anti dan menyatakan perang terhadap narkoba," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022