PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak, Kalimantan Barat memberikan pelatihan kepada Kelompok Katana (Kampung Tangguh Bencana) di Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, dalam praktik pemadaman menggunakan Apar (alat pemadam api ringan) dan fire blanket.

"Kegiatan dilaksanakan dengan terlebih dahulu menjelaskan terkait kebencanaan dan Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) dan kemudian dilanjutkan dengan praktik lapangan," kata Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Kalimantan, Susanto August Satria dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan materi disampaikan oleh Waskito Nugroho sebagai CDO Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Pontianak bersama dengan Kurniawan Bagus dari Politeknik Negeri Sosial Bandung, yang menjelaskan tentang bencana secara umum dan kaitannya dengan penanggulangan risiko bencana berbasis masyarakat. 

"Peserta pelatihan sekitar 20 orang dari Kelompok Kampung Tangguh Bencana, dengan materi penanganan Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) angin puting beliung, kerusuhan, dan banjir," ujarnya.

Menurut dia, yang harus dilakukan dalam mencegah banjir adalah menjaga sanitasi, sehingga ketika air pasang laut tiba, dapat dimitigasi dengan cermat dan tidak terlalu mengganggu aktivitas warga.

Dia menambahkan, anggota Kelompok Kampung Tangguh Bencana yang mengikuti praktik itu cukup antusias, karena banyak pengalaman yang didapat selama mengikuti pelatihan itu.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kampung Tangguh Bencana, Wisharyadi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini memang sangat penting dibekalkan kepada mereka, sehingga nantinya ketika ada bencana Karhutla maka bisa langsung bertindak cepat dan terukur sebelum bantuan datang. 

Dalam kegiatan tersebut, Pertamina memberikan berupa Apar kepada Kelompok Kampung Tangguh Bencana di Kelurahan Siantan Hulu.

Dalam kesempatan itu, Susanto August Satria juga menyampaikan bahwa melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan  (TJSL) perusahaan terus berkomitmen terhadap mitigasi bencana khususnya di daerah rawan bencana sekitar ring satu Pertamina.

"Hal itu juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang digagas oleh pemerintah, salah satunya menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022