Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berharap Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sudah harus memikirkan bagaimana membuka kawasan-kawasan baru untuk permukiman atau sektor properti di kota itu.
"Karena Kota Pontianak dengan luas wilayah yang terbatas, yakni 107 kilometer persegi harus ada pengembangan kawasan baru sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, kota dengan luas yang terbatas maka setiap pembangunan yang dilaksanakan harus bisa menjawab kebutuhan untuk jangka waktu 20 hingga 30 tahun ke depannya.
Selanjutnya, ia juga menyoroti infrastruktur di Kota Pontianak yang disebutnya 90 persen dalam kondisi mantap, namun masih perlu dilakukan beberapa pelebaran jalan, diantaranya Jalan Hasanuddin yang idealnya diperlebar lagi tiga meter. Kemudian Jalan H Rais A Rahman dan Husin Hamzah juga dimintanya segera dituntaskan.
"Jalan Husin Hamzah di sisi kiri dan kanannya mesti dilebarkan lagi dua hingga tiga meter," kata Sutarmidji.
Sektor pariwisata juga bisa menjadi tumpuan bagi Pemkot Pontianak. Oleh sebab itu, potensi-potensi yang ada harus dikembangkan terutama berkaitan dengan sektor pariwisata.
Apalagi, lanjut dia, kalau lahan di Tugu Khatulistiwa bisa diserahterimakan dari Kodam XII/Tpr kepada Pemkot Pontianak untuk pengembangan kawasan itu, maka destinasi wisata di sepanjang Sungai Kapuas tersebut akan semakin menarik.
"Tinggal bagaimana menjaga Sungai Kapuas tetap bersih dan cantik," katanya.
Terkait Mal Pelayanan Publik yang saat ini tengah dikerjakan oleh Pemkot Pontianak, Sutarmidji sependapat dengan pembangunan yang berlokasi di Kapuas Indah. Sebab hal itu dinilainya dapat membangkitkan kembali perekonomian di pasar yang merupakan cikal bakal pasar modern di Kota Pontianak seperti tahun 1970-an sejak berdirinya.
"Kawasan Kapuas Indah itu akan hidup kembali seperti tahun 1970-an karena di sanalah cikal bakal pasar modern di Kota Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, berbagai program strategis Kota Pontianak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di kota itu sedang dilakukan, seperti pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I, pembangunan Mal Pelayanan Publik, pembangunan Rumah Sakit Kota di Kecamatan Pontianak Utara, pembangunan Rusunawa, pelebaran jalan di sepanjang Sungai Jawi, kemudian pemancangan turap serta penyempurnaan jalan mantap dan jalan lingkungan mantap yang akan dilanjutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pada RKPD Kota Pontianak tahun 2023 mendatang.
Dia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi juga turut meningkat, meski sempat turun di tahun 2020 akibat pandemi. "Saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak yang sebelumnya 4,14 persen di tahun 2019 sudah menyentuh angka 4,60 persen di tahun 2021," ujarnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,60 persen sudah melebihi target yang pihaknya prediksi dalam RPJMD Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Karena Kota Pontianak dengan luas wilayah yang terbatas, yakni 107 kilometer persegi harus ada pengembangan kawasan baru sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, kota dengan luas yang terbatas maka setiap pembangunan yang dilaksanakan harus bisa menjawab kebutuhan untuk jangka waktu 20 hingga 30 tahun ke depannya.
Selanjutnya, ia juga menyoroti infrastruktur di Kota Pontianak yang disebutnya 90 persen dalam kondisi mantap, namun masih perlu dilakukan beberapa pelebaran jalan, diantaranya Jalan Hasanuddin yang idealnya diperlebar lagi tiga meter. Kemudian Jalan H Rais A Rahman dan Husin Hamzah juga dimintanya segera dituntaskan.
"Jalan Husin Hamzah di sisi kiri dan kanannya mesti dilebarkan lagi dua hingga tiga meter," kata Sutarmidji.
Sektor pariwisata juga bisa menjadi tumpuan bagi Pemkot Pontianak. Oleh sebab itu, potensi-potensi yang ada harus dikembangkan terutama berkaitan dengan sektor pariwisata.
Apalagi, lanjut dia, kalau lahan di Tugu Khatulistiwa bisa diserahterimakan dari Kodam XII/Tpr kepada Pemkot Pontianak untuk pengembangan kawasan itu, maka destinasi wisata di sepanjang Sungai Kapuas tersebut akan semakin menarik.
"Tinggal bagaimana menjaga Sungai Kapuas tetap bersih dan cantik," katanya.
Terkait Mal Pelayanan Publik yang saat ini tengah dikerjakan oleh Pemkot Pontianak, Sutarmidji sependapat dengan pembangunan yang berlokasi di Kapuas Indah. Sebab hal itu dinilainya dapat membangkitkan kembali perekonomian di pasar yang merupakan cikal bakal pasar modern di Kota Pontianak seperti tahun 1970-an sejak berdirinya.
"Kawasan Kapuas Indah itu akan hidup kembali seperti tahun 1970-an karena di sanalah cikal bakal pasar modern di Kota Pontianak," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, berbagai program strategis Kota Pontianak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di kota itu sedang dilakukan, seperti pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I, pembangunan Mal Pelayanan Publik, pembangunan Rumah Sakit Kota di Kecamatan Pontianak Utara, pembangunan Rusunawa, pelebaran jalan di sepanjang Sungai Jawi, kemudian pemancangan turap serta penyempurnaan jalan mantap dan jalan lingkungan mantap yang akan dilanjutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak pada RKPD Kota Pontianak tahun 2023 mendatang.
Dia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi juga turut meningkat, meski sempat turun di tahun 2020 akibat pandemi. "Saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak yang sebelumnya 4,14 persen di tahun 2019 sudah menyentuh angka 4,60 persen di tahun 2021," ujarnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,60 persen sudah melebihi target yang pihaknya prediksi dalam RPJMD Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022