Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mendorong kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkot tersebut agar menyelaraskan aturan dan kreativitas dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
"Sebagai ASN, sudah semestinya teratur maupun terstruktur. Kendati demikian, diperlukan pula kompetensi di bidang yang ditekuni," kata Edi di Pontianak, Selasa.
Ia juga meminta ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk memiliki respons cepat dalam mengatasi setiap masalah serta mampu bekerja dengan efektif dan efisien.
Baca juga: Edi Kamtono ajak ASN ciptakan lingkungan kerja harmonis dan kondusif
"Seperti kata pepatah dulu, jika ada tikus di lumbung padi, bukan seluruh ladang yang kita bakar, tetapi bagaimana kita bisa menemukan tikus dengan cara yang tepat tanpa perlu mengorbankan yang lain," katanya.
Pemerintah juga telah mengoptimalkan pelayanan dan birokrasi, seperti pemangkasan jabatan dan memaksimalkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP). Penyetaraan jabatan pengawas menjadi jabatan fungsional di tahun lalu juga menjadi langkah tepat untuk mempercepat pelayanan, katanya.
Baca juga: Wako Pontianak: ASN harus ciptakan lingkungan kerja harmonis-kondusif
"Di banyak kesempatan, Presiden (Joko Widodo) juga sering menyampaikan kalau birokrasi di Indonesia itu bertele-tele, perizinan sulit, membuat pembangunan menjadi lambat. Sehingga, beliau (Presiden) meminta kita untuk bisa memangkas tataran eselon IV," jelasnya.
Menurut dia, tidak sedikit persoalan yang dihadapi ASN, khususnya pejabat pengawas, sehingga diharapkan dengan berbagai pelatihan dapat terbentuk ASN tangguh dan profesional.
"Ikuti pelatihan ini dengan ikhlas dan semangat, meski tidak banyak tapi harus dipahami dan harus ditingkatkan kompetensi. Semoga bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Pontianak," tukasnya.
Baca juga: Seluruh ASN Pemkab Sintang diwajibkan memakai kain tenun Ikat
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak Ahmad Fadhli mengatakan penyelenggaraan pelatihan bagi 33 ASN Pemkot Pontianak bertujuan untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan sistem merit.
"Juga untuk menyiapkan serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku pejabat pengawas di lingkungan Pemkot Pontianak, dalam menghadapi tugas pembangunan dan pelayanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sebagai ASN, sudah semestinya teratur maupun terstruktur. Kendati demikian, diperlukan pula kompetensi di bidang yang ditekuni," kata Edi di Pontianak, Selasa.
Ia juga meminta ASN di lingkungan Pemkot Pontianak untuk memiliki respons cepat dalam mengatasi setiap masalah serta mampu bekerja dengan efektif dan efisien.
Baca juga: Edi Kamtono ajak ASN ciptakan lingkungan kerja harmonis dan kondusif
"Seperti kata pepatah dulu, jika ada tikus di lumbung padi, bukan seluruh ladang yang kita bakar, tetapi bagaimana kita bisa menemukan tikus dengan cara yang tepat tanpa perlu mengorbankan yang lain," katanya.
Pemerintah juga telah mengoptimalkan pelayanan dan birokrasi, seperti pemangkasan jabatan dan memaksimalkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP). Penyetaraan jabatan pengawas menjadi jabatan fungsional di tahun lalu juga menjadi langkah tepat untuk mempercepat pelayanan, katanya.
Baca juga: Wako Pontianak: ASN harus ciptakan lingkungan kerja harmonis-kondusif
"Di banyak kesempatan, Presiden (Joko Widodo) juga sering menyampaikan kalau birokrasi di Indonesia itu bertele-tele, perizinan sulit, membuat pembangunan menjadi lambat. Sehingga, beliau (Presiden) meminta kita untuk bisa memangkas tataran eselon IV," jelasnya.
Menurut dia, tidak sedikit persoalan yang dihadapi ASN, khususnya pejabat pengawas, sehingga diharapkan dengan berbagai pelatihan dapat terbentuk ASN tangguh dan profesional.
"Ikuti pelatihan ini dengan ikhlas dan semangat, meski tidak banyak tapi harus dipahami dan harus ditingkatkan kompetensi. Semoga bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Pontianak," tukasnya.
Baca juga: Seluruh ASN Pemkab Sintang diwajibkan memakai kain tenun Ikat
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak Ahmad Fadhli mengatakan penyelenggaraan pelatihan bagi 33 ASN Pemkot Pontianak bertujuan untuk memenuhi standar kompetensi manajerial dan sistem merit.
"Juga untuk menyiapkan serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku pejabat pengawas di lingkungan Pemkot Pontianak, dalam menghadapi tugas pembangunan dan pelayanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022