PLN Peduli berkolaborasi dengan Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) komitmen membantu kemandirian petani kopi Sukadana dengan memberikan pelatihan hingga bantuan mesin pengolah biji kopi.
Bantuan tersebut berupa mesin pengupas basah, mesin pengupas kering, mesin pemisah biji kopi, mesin sangrai kopi,mesin penggiling biji kopi hingga mesin packing kopi.
Baca juga: PLN gelar sosialisasi kepada masyarakat gunakan listrik secara aman
Baca juga: Ajak masyarakat pakai kendaraan Listrik, PLN gelar parade di Bali
“ini merupakan tindak lanjut terhadap kegiatan beberapa waktu lalu terkait pelatihan peningkatan kapasitas petani kopi, kemudian setelah itu kita mendapatkan bantuan dari CSR PLN dan dari pemerintah desa gunung 9 yang akan membantu paguyuban kopi kita agar bisa produktif,”kata Kepala Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) Ari Wibawanto saat melakukan bimbingan langsung terhadap paguyuban kopi di Desa Gunung Sembilan.
Petani kopi yang mayoritas berada di Kawasan TANAGUPA diharapkan mampu mencapai kemandirian dan kesejahteraan dari hasil perkebunan kopi dimana selama ini komoditas tersebut belum dimaksimalkan pengelolaannya baik dari bahan baku hingga pemasarannya.
Baca juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke kompor listrik
Baca juga: Warga bersuka cita, PLN sudah nyalakan listrik di 83.240 desa
“Bumdes harus menjadi investor dan saya harapkan di bulan Agustus kita bisa melaunching rumah kopi di situ produksi kopi Sukadana akan diolah dirumah kopi yang terletak di Desa Gunung Sembilan,”harapnya.
“Prospeknya cukup bagus, saat ini masih tingkat lokal dulu, Ketika lauching nanti, pihak terkait dari pengusaha café atau pembuat kopi yang ada di Ketapang maupun di Pontianak kemudian beberapa BUMN kita undang agar bisa melihat apa yang kita lakukan, dimana para petani yang ada di sekitar Sukadana bisa mengelola kopi sendiri,”kata dia lagi
Ditempat yang sama Manager perizinan dan komunikasi UIP Kalimantan Bagian Barat Ade Putera mengatakan PLN peduli membantu memfasilitasi pelatihan dan penyedian mesin – mesin pengolah kopi untuk membantu petani kopi Sukadana mencapai kemandirian.
Baca juga: PLN dukung peningkatan dunia usaha di Sintang
Baca juga: PLN gelar kompetisi inovasi listrik berhadiah - pendanaan Rp2,5 Miliar
“Ini salah satu program CSR dari PLN berkolaborasi dengan tanagupa dan melibatkan pokja – pokja pemdes desa sampai dengan meningkatkan value kopi Sukadana. Ini juga baru bagi kami konsepnya adalah melalui pokja kita bantu untuk memfasilitasi pelatihan, penyedian mesin – mesin dari hasil ini bagaimana petani kopi bisa mandiri,” harapnya.
Pihaknya pun akan membantu secara maksimal dan berkelanjutan agar petani kopi Sukadana bisa merasakan secara langsung manfaat dari kopi yang ia tanam selama ini. Sehingga kemandirian petani kopi bisa tercapai dan dikenal di kalangan pecinta kopi.
“Kopi itu bisa diolah menjadi lebih bagus sehingga menjadi komoditi baru di Sukadana, kita bantu mesin, dari pengayaan sampai packaging, kemudain desain packaging, kemudian SOP apa yang pernah kita dulu akan kita sharing kemudian sertifikat halal sehingga apa yang kita berikan itu bisa berkelanjutan,”harapnya
Baca juga: PLN paparkan jurus capai Net Zero Emission 2060
Baca juga: PLN UP3 Ketapang rutin lakukan pemeliharaan pada jaringan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Bantuan tersebut berupa mesin pengupas basah, mesin pengupas kering, mesin pemisah biji kopi, mesin sangrai kopi,mesin penggiling biji kopi hingga mesin packing kopi.
Baca juga: PLN gelar sosialisasi kepada masyarakat gunakan listrik secara aman
Baca juga: Ajak masyarakat pakai kendaraan Listrik, PLN gelar parade di Bali
“ini merupakan tindak lanjut terhadap kegiatan beberapa waktu lalu terkait pelatihan peningkatan kapasitas petani kopi, kemudian setelah itu kita mendapatkan bantuan dari CSR PLN dan dari pemerintah desa gunung 9 yang akan membantu paguyuban kopi kita agar bisa produktif,”kata Kepala Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) Ari Wibawanto saat melakukan bimbingan langsung terhadap paguyuban kopi di Desa Gunung Sembilan.
Petani kopi yang mayoritas berada di Kawasan TANAGUPA diharapkan mampu mencapai kemandirian dan kesejahteraan dari hasil perkebunan kopi dimana selama ini komoditas tersebut belum dimaksimalkan pengelolaannya baik dari bahan baku hingga pemasarannya.
Baca juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke kompor listrik
Baca juga: Warga bersuka cita, PLN sudah nyalakan listrik di 83.240 desa
“Bumdes harus menjadi investor dan saya harapkan di bulan Agustus kita bisa melaunching rumah kopi di situ produksi kopi Sukadana akan diolah dirumah kopi yang terletak di Desa Gunung Sembilan,”harapnya.
“Prospeknya cukup bagus, saat ini masih tingkat lokal dulu, Ketika lauching nanti, pihak terkait dari pengusaha café atau pembuat kopi yang ada di Ketapang maupun di Pontianak kemudian beberapa BUMN kita undang agar bisa melihat apa yang kita lakukan, dimana para petani yang ada di sekitar Sukadana bisa mengelola kopi sendiri,”kata dia lagi
Ditempat yang sama Manager perizinan dan komunikasi UIP Kalimantan Bagian Barat Ade Putera mengatakan PLN peduli membantu memfasilitasi pelatihan dan penyedian mesin – mesin pengolah kopi untuk membantu petani kopi Sukadana mencapai kemandirian.
Baca juga: PLN dukung peningkatan dunia usaha di Sintang
Baca juga: PLN gelar kompetisi inovasi listrik berhadiah - pendanaan Rp2,5 Miliar
“Ini salah satu program CSR dari PLN berkolaborasi dengan tanagupa dan melibatkan pokja – pokja pemdes desa sampai dengan meningkatkan value kopi Sukadana. Ini juga baru bagi kami konsepnya adalah melalui pokja kita bantu untuk memfasilitasi pelatihan, penyedian mesin – mesin dari hasil ini bagaimana petani kopi bisa mandiri,” harapnya.
Pihaknya pun akan membantu secara maksimal dan berkelanjutan agar petani kopi Sukadana bisa merasakan secara langsung manfaat dari kopi yang ia tanam selama ini. Sehingga kemandirian petani kopi bisa tercapai dan dikenal di kalangan pecinta kopi.
“Kopi itu bisa diolah menjadi lebih bagus sehingga menjadi komoditi baru di Sukadana, kita bantu mesin, dari pengayaan sampai packaging, kemudain desain packaging, kemudian SOP apa yang pernah kita dulu akan kita sharing kemudian sertifikat halal sehingga apa yang kita berikan itu bisa berkelanjutan,”harapnya
Baca juga: PLN paparkan jurus capai Net Zero Emission 2060
Baca juga: PLN UP3 Ketapang rutin lakukan pemeliharaan pada jaringan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022