Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, mengatakan pihaknya akan memperkuat ketahanan pangan di Kalbar dengan memfokuskan pertanian kabupaten Sambas dan Kubu Raya karena saat ini kedua daerah tersebut menjadi pusat produksi padi di Kalbar.

"Setiap tahunnya, dari sektor perkebunan dan sektor pertanian harus ada peningkatan. Karena kita harus meningkatkan hasil produksi pertanian guna menjaga kebutuhan pangan daerah dan nasional," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Baca juga: Pemprov Kalbar salurkan empat ton bibit padi bagi petani terdampak puso
Baca juga: Gawai Dayak Kalbar XXXVI gali budaya lokal hadirkan lomba tumbuk padi
Baca juga: Pemkab Landak sudah miliki mesin penggiling terbesar di Kalbar

Selama ini, katanya, Kabupaten Sambas dan Kubu Raya harus menjadi pusat produksi padi karena tidak semua daerah cocok dengan semua jenis tanaman.

"Jadi, kita tidak boleh memaksakan suatu daerah untuk menanam padi semua, karena karakteristik tanah di setiap daerah berbeda-beda. Namun, kita bisa mencari tanaman pangan lain yang bisa kita kembangkan yang di sesuaikan dengan karakteristik tanah di setiap daerah," tuturnya.

Dia mencontohkan, tanaman singkong merupakan hasil perkebunan yang mulai berkembang di Kalbar, di mana dalam satu batang mampu memiliki berat 30 kilogram .

Baca juga: Produksi padi di Provinsi Kalbar hingga April 2022 sudah capai 810.416 ton GKG
Baca juga: Kalbar targetkan 60 persen petani gunakan padi unggul bersertifikat
Baca juga: Gunakan teknologi Hazton, produktivitas padi Nutri Zinc di Landak capai 9,6 ton/ha
Baca juga: Pengembangan padi di Kalbar ditargetkan 315 ribu hektare

"Nah bibitnya ini yang perlu kita kembangkan, dan kita tanam di daerah yang benar-benar cocok," katanya.

Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di Kalbar, dirinya yakin Kalbar akan mampu menjadi daerah penyangga kebutuhan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Menurut Sutarmidji, jika program nasional food estate dilakukan di Kalbar, dia yakin produksi berasnya mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan warga IKN.

Baca juga: 168 hektare areal tanam padi di Kalbar puso akibat banjir
Baca juga: Pemprov Kalbar salurkan bantuan benih padi daerah terdampak banjir
Baca juga: Sekitar 2.000 hektare lahan tanaman padi terdampak banjir

"Jika program nasional food estate dihitung secara valid, Kalbar bisa menghasilkan beras lebih dari yang dibutuhkan," Sutarmidji.

Potensi produk pertanian dan hortikultura di Kalimantan Barat sangat menjanjikan. Gubernur memberi contoh, dari 32 spesies durian terbaik di Indonesia 12 diantaranya dari Kalbar.

"Luas panen padi di Kalbar pada tahun 2020 sebesar 256,58 hektare, menurun 33,47 ribu hektare atau 11,54 persen dibanding tahun 2019. Jumlah produksi padi tahun 2020 sebanyak 778,17 ribu ton, turun 69,70 ribu ton dibanding tahun 2019," tuturnya.

Baca juga: BPS: Produksi padi di Kalbar hingga September turun 10,56 persen
Baca juga: BPTP Kalimantan Barat siap bagikan 40 ton benih padi unggul
Baca juga: Kalbar komitmen meningkatkan produktivitas padi untuk ketahanan pangan
Baca juga: Satgas TNI perbatasan ikut tradisi nugal padi suku Dayak di Sintang
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022