Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat Yosepha Hasnah menilai dengan adanya Pekan Gawai Dayak IX Tingkat Kabupaten Sintang yang tengah berlangsung saat ini di Betang Jerora Satu merupakan wujud nyata untuk memajukan budaya nasional.

“Gawai Dayak merupakan bagian dari upaya meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sintang. Kegiatan ini juga wadah untuk menjalin silahturahmi masyarakat adat Dayak dan masyarakat dari berbagai etnis lainnya sebagai wujud keberagaman dalam memajukan budaya nasional," ujarnya saat dihubungi di Sintang, Sabtu.

Baca juga: Pemerintah Provinsi Kalbar ajak masyarakat Dayak komitmen lestarikan budaya
Baca juga: Disporapar Bengkayang pastikan gawai Dayak "berape' sawa" digelar
Baca juga: Masyarakat Dayak Kapuas Hulu gelar pesta panen

Ia menjelaskan gawai Dayak merupakan sebuah kekayaan budaya yang tentunya harus dilestarikan. Kegiatan budaya tersebut sudah diwariskan nenek moyang secara turun - menurun.  Menurutnya, pembangunan di bidang budaya merupakan wujud penguatan jati diri bangsa, menciptakan bangsa yang kuat dengan didasari rasa kebangsaan dan nasionalisme, katanya.

“Saya berpesan kepada generasi milenial untuk menjadi generasi yang kreatif dan tetap mengenal jati diri mereka. Jangan sampai melupakan sejarah, tradisi, dan adat istiadat dari nenek moyang kita,” kata dia.

Baca juga: Satono apresiasi pelaksanaan upacara adat Gawai Naik Dango XV di Sambas
Baca juga: Gawai Dayak kenalkan pakaian adat melalui lomba busana kategori anak
Baca juga: Bupati Kapuas Hulu membuka pemilihan Bujang Dara Dayak Kalbar
Baca juga: Tari Lesong Mualang pukau penonton pada pembukaan Gawai Dayak Sekadau

Ia menambahkan dengan gawai Dayak, ia berharap bisa menggali nilai budaya dan sejarah lebih dalam untuk dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

"Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung. Saya berharap pelaksanaan gawai berjalan dengan lancar dan sukses serta bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Sintang pada khususnya, masyarakat Dayak pada umumnya serta bangsa Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak IX Kabupaten Sintang, Selimin  menyampaikan bahwa tema gawai Dayak 2022 adalah citra budaya bagi bangsa. 

Baca juga: Gawai Dayak Kalbar XXXVI gelar lomba sumpit sebagai warisan nenek moyang
Baca juga: Pekan Gawai Dayak Kalbar ke-36 kenalkan produk serta bantu UMKM
Baca juga: Lasarus jelaskan empat karakteristik dayak dalam seminar PGD XXXVI

“Maksud Gawai Dayak tahun ini adalah mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan sesama suku Dayak bersama suku lainnya dalam kebersamaan yang harmonis dan toleran sehingga tercipta kerukunan dalam masyarakat Sintang khususnya dan Kalbar umumnya," jelas dia.

Ia menyebutkan Gawai Dayak 2022 diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 29 hingga 31 Juli 2022. Ada delapan perlombaan yang dilaksanakan yakni lomba menyumpit, lomba melukis perisai, lomba pencak silat, lomba bujang dara, lomba fashion show anak-anak, lomba pangkak gasing, lomba sape dan lomba masakan tradisional Dayak

"Kegiatan ini untuk pertama kali dipusatkan di Rumah Betang Panjang Sintang Desa Jerora Satu," jelas dia.

Baca juga: Gawai Dayak Kalbar XXXVI gali budaya lokal hadirkan lomba tumbuk padi
Baca juga: Dari seminar PGD XXXVI ada empat karakteristik dayak
Baca juga: Upacara Ngampar Bide sambut Pekan Gawai Dayak XXXVI Kalbar
Baca juga: Dewan Adat Dayak gelar agenda wisata Gawe Naik Dango Kota Singkawang 2022

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022