Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan wisata sejarah bisa membawa manfaat bagi masyarakat terutama jika dikemas dengan kearifan lokal.

"Destinasinya di-branding dengan cermat dan pengembangannya dikemas dengan penuh kemaslahatan bagi masyarakat," kata Sandiaga saat menghadiri acara “Temu Pusaka Indonesia 2022” di Siak, Riau, lewat keterangan resmi, Jakarta, Senin.

Baca juga: Artikel - Wisata Sejarah Ke Keraton Sultan Sambas (1)

Menurut Sandiaga, sejarah menjadi salah satu tema wisata yang diminati wisatawan terutama di masa pariwisata era baru pasca pandemi COVID-19. Tren pariwisata baru yang berkembang setelah pandemi ialah yang personalized, customized, localize, dan smaller size.

"Pariwisata berbasis sejarah, termasuk pusaka, sesuai dengan karakter tersebut. Dalam arti tidak dilakukan dalam kelompok yang besar (mass tourism), namun memberikan pengalaman berwisata yang kuat, sejalan dengan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ungkapnya.

Baca juga: Pernak-Pernik Keraton Sultan Sambas (2)

Karena itu, Menparekraf mengapresiasi penyelenggaraan "Temu Pusaka Indonesia 2022" yang dapat meningkatkan potensi wisata sejarah, terutama wisata berbasis pusaka.

Temu Pusaka Indonesia merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI). Pada tahun 2022, acara tersebut mengusung tema "Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka".

"Kami yakin andalan Indonesia adalah wisata berbasis sejarah, wisata berbasis budaya, dan kami melihat peluang kerja sama dengan BPPI di masa-masa yang akan datang. Target kita tahun ini adalah penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru berkualitas yang diciptakan oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan meningkat menjadi 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024," kata Sandiaga.

 

Baca juga: Gunung Lalang jadi destinasi wisata alam dan sejarah Kayong Utara
Baca juga: Mensos Gagas Wisata Sejarah
Baca juga: Pernak-Pernik Keraton Sultan Sambas (2)

Komunitas Wisata Sejarah (Kuwas) Pontianak Hera Yulita dan Hamdan Darsani membedah sejarah Kota Pontianak untuk potensi destinasi wisata dalam rangkaian kegiatan Seratoes ke-248 yang di dalamnya ada pameran koran langka dan bedah buku masih terus berlangsung.


“Diskusi tentang sejarah Pontianak untuk potensi destinasi wisata merupakan salah satu dari 16 kali rangkaian bedah buku dan diskusi di sepanjang kegiatan Seratoes-248. Rangkaian kegiatan tersebut dalam rangka menyambut 100 tahun koran langka dan hari jadi Pontianak ke 248,” ujar satu di antara Pendiri Kuwas Pontianak, Haris di Pontianak, Kamis.

Hadir dalam diskusi para penggiat wisata sejarah, jurnalis, dosen, penggiat literasi, penggiat ekonomi kreatif serta lainnya. Pembicaraan berkenaan dengan tempat, bangunan serta momen-momen bersejarah di Kota Pontianak.

SDN 14 Jalan Tamar menjadi tempat diskusi semakin kental merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Pontianak.


Baca selengkapnya: Komunitas bedah sejarah Pontianak sebagai tujuan wisata

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022