Komunitas Wisata Sejarah (Kuwas) Pontianak Hera Yulita dan Hamdan Darsani membedah sejarah Kota Pontianak untuk potensi destinasi wisata dalam rangkaian kegiatan Seratoes ke-248 yang di dalamnya ada pameran koran langka dan bedah buku masih terus berlangsung.
“Diskusi tentang sejarah Pontianak untuk potensi destinasi wisata merupakan salah satu dari 16 kali rangkaian bedah buku dan diskusi di sepanjang kegiatan Seratoes-248. Rangkaian kegiatan tersebut dalam rangka menyambut 100 tahun koran langka dan hari jadi Pontianak ke 248,” ujar satu di antara Pendiri Kuwas Pontianak, Haris di Pontianak, Kamis.
Hadir dalam diskusi para penggiat wisata sejarah, jurnalis, dosen, penggiat literasi, penggiat ekonomi kreatif serta lainnya. Pembicaraan berkenaan dengan tempat, bangunan serta momen-momen bersejarah di Kota Pontianak.
SDN 14 Jalan Tamar menjadi tempat diskusi semakin kental merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Pontianak.
Ruangannya sudah tidak lagi dipergunakan untuk kegiatan belajar-mengajar siswa SD, karena sudah memiliki lokal (ruang belajar) baru. Apalagi tersebar informasi akan dibuatnya museum di Kota Pontianak.
“Kabar tersebut tentunya menjadi kabar baik dan seolah menjadi seteguk air akan dahaga pada lokasi-lokasi yang edukatif dan informatif di Kota Pontiana,” kata dia.
Dalam diskusi juga muncul keinginan agar segera terwujud museum Kota Pontianak. Kemudian paling penting untuk disikapi dan diperhatikan bersama juga adalah keberadaan museum itu nantinya jangan hanya sebatas plang nama dan ruang yang bagus saja.
“Perlu diperhatikan isinya, bagaimana informasi berkenaan dengan sejarah penamaan kampong, sejarah tempat, peninggalan, bangunan, momen peristiwa bersejarah di Kota Pontianak dan lainnya menjadi bagian penting yang diinformasikan nantinya,” kata dia.
Kegiatan Seratoes - 248 terdiri dari dua kegiatan besar yakni pemeran koran langka serta pameran buku berkonten lokal. Kegiatan tersebut dilakukan di empat tempat yakni di Kantor LKBN Antara Biro Kalbar, Daun Lebar Coffee, Warung Kopi BOS, serta PMK Co-working Space yang berlangsung semenjak 15 Oktober hingga 2 November 2019 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Diskusi tentang sejarah Pontianak untuk potensi destinasi wisata merupakan salah satu dari 16 kali rangkaian bedah buku dan diskusi di sepanjang kegiatan Seratoes-248. Rangkaian kegiatan tersebut dalam rangka menyambut 100 tahun koran langka dan hari jadi Pontianak ke 248,” ujar satu di antara Pendiri Kuwas Pontianak, Haris di Pontianak, Kamis.
Hadir dalam diskusi para penggiat wisata sejarah, jurnalis, dosen, penggiat literasi, penggiat ekonomi kreatif serta lainnya. Pembicaraan berkenaan dengan tempat, bangunan serta momen-momen bersejarah di Kota Pontianak.
SDN 14 Jalan Tamar menjadi tempat diskusi semakin kental merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Pontianak.
Ruangannya sudah tidak lagi dipergunakan untuk kegiatan belajar-mengajar siswa SD, karena sudah memiliki lokal (ruang belajar) baru. Apalagi tersebar informasi akan dibuatnya museum di Kota Pontianak.
“Kabar tersebut tentunya menjadi kabar baik dan seolah menjadi seteguk air akan dahaga pada lokasi-lokasi yang edukatif dan informatif di Kota Pontiana,” kata dia.
Dalam diskusi juga muncul keinginan agar segera terwujud museum Kota Pontianak. Kemudian paling penting untuk disikapi dan diperhatikan bersama juga adalah keberadaan museum itu nantinya jangan hanya sebatas plang nama dan ruang yang bagus saja.
“Perlu diperhatikan isinya, bagaimana informasi berkenaan dengan sejarah penamaan kampong, sejarah tempat, peninggalan, bangunan, momen peristiwa bersejarah di Kota Pontianak dan lainnya menjadi bagian penting yang diinformasikan nantinya,” kata dia.
Kegiatan Seratoes - 248 terdiri dari dua kegiatan besar yakni pemeran koran langka serta pameran buku berkonten lokal. Kegiatan tersebut dilakukan di empat tempat yakni di Kantor LKBN Antara Biro Kalbar, Daun Lebar Coffee, Warung Kopi BOS, serta PMK Co-working Space yang berlangsung semenjak 15 Oktober hingga 2 November 2019 mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019