PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII terus berupaya mencapai harapan stakeholder untuk menjadi perusahaan agrobisnis yang sehat, produktif, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan, melalui pencapaian indikator kinerja operasional dan keuangan dengan melakukan restrukturisasi, transformasi, digital teknologi, dan model bisnis sehingga menuju pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.

Sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN yang telah diimplementasikan oleh Holding Perkebunan, PTPN XIII sebagai anak perusahaan Holding perkebunan melakukan restrukturisasi anak perusahaan dan memperkuat tata kelola, menjalankan kemitraan strategis, mengembangkan talent dan kapabilitas teknis dan manajerial, menumbuhkan budaya baru berkompetisi, meningkatkan produktivitas operasional efisiensi dan sustainability, dan mencapai cost leadership dan melakukan restrukturisasi keuangan.

"Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Perkebunan ini setelah diaudit KAP Purwantono Sungkoro & Surja (Ernst & Young) mampu membukukan laba setelah pajak tahun 2021 sebesar Rp87,85 miliar dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), pencapaian kinerja keuangan semester 1 tahun 2022 laba sebelum pajak sebesar Rp89,10 miliar. Pencapaian tersebut meningkat sekitar 183,07 persen dibandingkan laba perusahaan pada semester I tahun 2021," kata Direktur PTPN XIII, Rizal H. Damanik melalui rilis yang diterima ANTARA di Pontianak, Sabtu.

Lebih lanjut Rizal H. Damanik menyatakan bahwa PTPN XIII terus bertransformasi dan melaksanakan program bersih-bersih dengan melakukan penguatan internal yaitu internalisasi Core Value AKHLAK, penerapan Good Corporate Governance (GCG), Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP ISO 37001:2016), Whistleblowing System (WBS) serta pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengawal Tata Kelola dan Kepatuhan Perundang-undangan yang berlaku.

Program Transformasi EBITDA yang diinisiasi Perusahaan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian kinerja PTPN XIII, melalui implementasi inisiatif strategis, revenue enhancement, organizational excellence, zero based budgeting, logistic dan optimization asset.

Hasilnya adalah tercapainya peningkatan revenue dan efisiensi biaya dan operasional dengan melakukan perbaikan-perbaikan fundamental untuk keberlangsungan bisnis ditandai dengan peraih peringkat pertama perusahaan tertumbuh pada tahun 2021 di acara Liga PTPN Award. 

"Manajemen PTP Nusantara XIII berupaya mempertahankan dan berpeluang untuk tetap menjadi perusahaan tertumbuh pada Liga PTPN Award tahun 2022," kata Rizal H Damanik.

Sementara itu, berdasarkan hasil assessment penerapan GCG tahun 2021 oleh BPKP Kalimantan Barat, PTPN XIII mendapat nilai 80,12 (kategori baik), dan Indonesian Corporate Accountanbility Index (ICORPAX) tahun 2021 meraih predikat kategori BAIK. Serta tingkat penyelesaian di atas 90 persen atas tindak lanjut rekomendasi temuan audit eksternal sampai dengan semester I tahun 2022, juga termasuk komitmen PTPN XIII terhadap upaya pemberantasan korupsi serta tindakan pelanggaran hukum lainnya dilakukan secara konsisten. 

"Tidak ada satupun kebijakan perusahaan yang mendukung adanya praktek-praktek yang tidak sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)," katanya menegaskan.

Selain itu, seluruh insan PTPN XIII berkomitmen untuk mematuhi etika bisnis dan etika kerja yang menjamin transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan keadilan serta bersedia dikenakan sanksi jika melakukan pelanggaran. Etika bisnis dan etika kerja telah diakomodir pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan Serikat Pekerja PTPN XIII yang menjadi landasan berperilaku seluruh insan PTPN XIII.

Sejalan dengan Aksi Korporasi Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) tengah mempersiapkan diri untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan merealisasikan pembentukan sub holding yang disebut dengan Palm Co, dimana PTPN XIII direncanakan merupakan bagian dari Aksi Korporasi tersebut, sehingga akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis, mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat.

 

Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022