Dalam rangka meningkatkan kemanfaatan dan publikasi atas hasil analisis dalam Kajian Fiskal Regional (KFR), Kanwil DJPb Provinsi Kalbar menyelenggarakan diseminasi kajian fiskal regional Triwulan II 2022 secara hybrid dengan tema “Peran Fiskal dan Moneter untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kalbar".

"Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai sarana mengulas, mempublikasikan, dan menyebarluaskan informasi yang termuat dalam kajian fiskal regional yang telah disusun oleh Kanwil DJPb Kalbar, juga sebagai sarana pelaporan Kanwil DJPb kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan untuk menjadi masukan dalam menyusun kajian fiskal secara nasional/komprehensif," ujar Eko Putro, Kepala Kanwil DJPb Kalbar di Pontianak, Kamis.

Ia berharap kegiatan diseminasi ini dapat menjadi media informasi yang bernilai strategis kepada pemangku kepentingan di lingkup Kalbar serta sebagai wadah diskusi untuk menajamkan data ekonomi dan fiskal regional di lingkup Kalbar.

Kegiatan diseminasi kajian fiskal regional Kalbar dihadiri oleh Mei Ling, S.E., Ak., M.B.A., Ph.D., Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan yang mewakili Direktur Pelaksanaan Anggaran dan dr. Harrisson, M.Kes., Sekretaris Daerah Kalbar serta menghadirkan narasumber dari berbagai elemen pemerintah dan akademisi, yaituImik Eko Putro (Kepala Kanwil DJPb Kalbar), Agus Chusaini (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar), Arianto S.Si.,SE.,M.Si (Ketua Tim Neraca Pengeluaran dan Analisis Statistik Lintas Sektor BPS Kalbar), dan Prof. Eddy Suratman (Regional Economist, Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura).

Melalui Keynote Speechnya, Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan mengapresiasi tersusunnya kajian fiskal regional Triwulan II 2022 dan penyelenggaraan acara diseminasi ini, hal ini sebagai bentuk implementasi peran Regional Chief Economist dan sarana bagi penguatan sinergi antara Kementerian Keuangan dengan para stakeholder di daerah. 

"Acara ini merupakan suatu momen dan kesempatan yang baik bagi kita seluruh pihak yang hadir untuk meng-update informasi, membahas sekaligus berdiskusi mengenai evaluasi atas implementasi kebijakan fiskal di sepanjang 2022 yang masih diliputi oleh berbagai tantangan baik internal maupun eksternal," jelas dia.

Menurutnya, pemerintah saat ini tengah bekerja keras dalam mengelola fiskal baik APBN maupun APBD dalam upaya untuk pemulihan ekonomi.

"Saat ini kita juga tengah mengawal kebijakan counter-effect atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi dengan mengalihkan beban subsidi atas BBM agar menjadi lebih tepat sasaran," jelas.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Ibu Mei Ling, dalam keynote speechnya Sekretaris Daerah Kalbar, dr. Harrisson, M.Kes. meyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Pihaknya berharap bahwa dengan terselenggaranya kegiatan diseminasi kajian fiskal regional Tahun 2022 ini dapat menjembatani mereka selaku pemerintah daerah dalam mendapatkan konsultasi, koordinasi, asistensi, pendampingan dan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan keuangan daerah.

"Sehingga pemerintah daerah dapat lebih transparan, akuntabel serta tertib administrasi dalam penyampaian laporan sebagaimana juga yang telah ditetapkan," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022