Pontianak (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Kalbar mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Kalbar hingga April 2024 sudah mencapai Rp1.488,0 miliar untuk 20.868 debitur.
"Kinerja penyaluran KUR mengalami peningkatan sekitar Rp616,24 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni 2023 yaitu Rp871,76 miliar," ujar Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II B Kanwil DJPb Provinsi Kalbar, Gunawan Setiono di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran KUR terbesar sampai dengan periode ini terdapat di Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp199,62 miliar untuk 2.265 debitur dan diikuti oleh Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp195,45miliar untuk 2.840 debitur.
Menurut dia, peningkatan peran pemerintah daerah sangat diperlukan dalam optimalisasi pemasukan data calon debitur potensial pada aplikasi SIKP yang dapat mendorong efektivitas dan ketepatan sasaran penyaluran KUR.
“Seluruh kabupaten atau kota di wilayah Kalbar terus mengalami peningkatan dalam penyaluran KUR, termasuk Kabupaten Kayong Utara meskipun hingga periode April 2024 penyaluran KUR pada Kabupaten Kayong Utara masih rendah dibandingkan dengan daerah lainnya” katanya.
Sementara itu, untuk penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) sendiri sampai dengan 30 April 2024 mencapai 7.058 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp30,39 miliar.
"Penyaluran UMi juga mengalami peningkatan sebesar Rp16,03 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya 2023 dengan jumlah penyaluran Rp14,36 miliar," kata dia.
Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah penyaluran UMi terbesar di Kalbar dengan penyaluran sebesar Rp4,59 miliar untuk 1.045 debitur dan diikuti oleh Kota Pontianak dengan penyaluran sebesar Rp3,66 miliar untuk 836 debitur.
"Dalam hal pembiayaan UMi, telah dilakukan proses pengusulan dua koperasi sebagai calon penyalur UMi kepada PIP sebagai upaya menambah jumlah lembaga penyalur pembiayaan di Kalbar," ucap dia.