Gerakan tanam cabai di Kota Singkawang, Kalimantan Barat kembali digalakkan sebagai antisipasi inflasi menjelang perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2023.

"Sebagai upaya untuk mengantisipasi inflasi pada Desember atau menjelang Natal dan tahun baru 2022/2023 melakukan kegiatan gerakan tanam cabai di Kelurahan Sungai Bulan Singkawang Utara di Kelompok Harapan Baru," ujar Kabid Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Bader Samsara di Pontianak, Kalbar, Rabu.

Ia menyebutkan di Kota Singkawang pada 2022 ini Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar telah dialokasikan pengembangan cabai rawit 10 hektare dan bawang merah 10 hektare yang ditanam saat ini.

Baca juga: Sintang tekan inflasi dengan budidaya ikan baung
Baca juga: Sutarmidji upayakan pengendalian inflasi pangan berbasis data

"Apa yang ditanam saat ini diprediksikan panen pada bulan Desember 2022 mendatang dalam upaya mengurangi inflasi cabai pada hari Natal dan tahun baru 2023. Saya berharap Kelompok Harapan Baru, Ruslan motivasi atas keberhasilan dalam budi daya cabai berupa melakukan ibadah umroh dan mendaftar haji dari hasil penjualan cabai sebelumnya," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengharapkan tanaman yang sudah ditanam dari bantuan yang ada agar dapat dipelihara dan dirawat dengan baik.

"Apa yang sudah ditanam dijaga sehingga memperoleh hasil yang maksimal dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada di sekitarnya," harap dia.

Data terbaru terkait inflasi yang dikeluarkan Bank Indonesia Provinsi Kalbar menyebutkan inflasi nasional termasuk Kalimantan Barat sepanjang tahun 2022 menunjukkan tren peningkatan dibanding kondisi inflasi pada tahun 2021.

Pada Agustus 2022, inflasi nasional tercatat 3,63 persen (ytd) dan 4,69 persen (yoy) sedangkan Kalimantan Barat tercatat 3,67 persen (ytd) dan 4,43 persen (yoy). Sementara untuk Kota Singkawang pada Agustus 2022 mengalami deflasi 0,55 persen.

Baca juga: GNPI Kalbar fokus pada lima program unggulan kendalikan inflasi
Baca juga: Wabup Effendi Ahmad ajak semua pihak bergerak bersama kendalikan inflasi
 
Sementara itu Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menargetkan angka inflasi Kalbar di akhir tahun 2022 tidak melebihi 5,2 persen, dengan melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi.

"Ini bisa terwujud asalkan semua stakeholder bersinergi untuk mencegah inflasi. Kita masih bisa membuat deflasi di bulan Oktober 2022 atau November 2022, tetapi harus di ingat ada hari besar keagamaan di bulan Desember dan perlu kita waspadai bersama," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.  Baca selengkapnya: Inflasi Kalbar ditargetkan tidak lebih dari 5,2 persen

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022