Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi (GNPI) yang digagas Bank Indonesia dan melibatkan para pihak fokus pada lima program unggulan untuk mengendalikan inflasi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Lima program yang dicanangkan sebagai wujud saling bergandeng tangan melalui sinergi dan komitmen untuk pengendalian inflasi baik pusat dan daerah untuk mengendalikan inflasi. Tentu gerakan ini untuk mengoptimalkan upaya dan aksi nyata stabilisasi harga pangan dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan yang lebih integratif," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan adapun program tersebut yakni memperkuat komoditas tertentu yang berpotensi terjadi inflasi melalui memberikan bantuan benih. Untuk di Kalbar pihaknya memberikan bantuan benih cabai yang disalurkan ke pondok pesantren yang bisa mengembangkan atau membudidayakan komoditas hortikultura tersebut.
Baca juga: Sutarmidji upayakan pengendalian inflasi pangan berbasis data
Baca juga: Wabup Effendi Ahmad ajak semua pihak bergerak bersama kendalikan inflasi
"Kemudian program lainnya GNPI di Kalbar mendukung operasi pasar dan gelar pangan murah untuk memastikan aspek keterjangkauan harga demi menjaga daya beli masyarakat. Selanjutnya juga ada penguatan kerja sama antar daerah baik antar provinsi dan juga di Kalbar sebagai salah satu pemetaan komoditas potensial yang dapat dikerjakan," kata dia.
Menurutnya, tidak kalah penting program yang dicanangkan yakni pemberian bantuan berupa alsintan dalam rangka mendukung produktivitas pertanian dalam menjaga ekspektasi. Kemudian ada juga program penguatan komunikasi dan juga komplikasi serta edukasi untuk menjaga ekspektasi inflasi di masyarakat karena ekspektasi masyarakat ternyata itu lebih penting untuk menjaga karena memang itu salah satu hal yang sangat mempengaruhi peningkatan inflasi.
"Walaupun itu sekadar ekspektasi ternyata itu mendorong terjadinya kenaikan harga. Nah hal ini perlu ada upaya yang lebih bersama-sama di antara TPID baik provinsi maupun kabupaten kota untuk dapat bersama-sama bisa melakukan komunikasi kepada masyarakat terkait dengan kondisi inflasi yang saat ini. Kemudian juga upaya-upaya yang sudah dilakukan termasuk juga komunikasi melakukan edukasi dan belajar bijak kepada masyarakat banyak sebenarnya media yang bisa kita gunakan dalam melakukan edukasi masyarakat salah satunya melalui tim pembelaan PKK baik di provinsi kabupaten maupun kota," kata dia.
Baca juga: Sintang tekan inflasi dengan budidaya ikan baung
Baca juga: Kapuas Hulu alokasikan Rp4,9 miliar anggaran untuk penanganan dampak inflasi
Baca juga: Bansos dan pasar murah tekan inflasi di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Lima program yang dicanangkan sebagai wujud saling bergandeng tangan melalui sinergi dan komitmen untuk pengendalian inflasi baik pusat dan daerah untuk mengendalikan inflasi. Tentu gerakan ini untuk mengoptimalkan upaya dan aksi nyata stabilisasi harga pangan dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan yang lebih integratif," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan adapun program tersebut yakni memperkuat komoditas tertentu yang berpotensi terjadi inflasi melalui memberikan bantuan benih. Untuk di Kalbar pihaknya memberikan bantuan benih cabai yang disalurkan ke pondok pesantren yang bisa mengembangkan atau membudidayakan komoditas hortikultura tersebut.
Baca juga: Sutarmidji upayakan pengendalian inflasi pangan berbasis data
Baca juga: Wabup Effendi Ahmad ajak semua pihak bergerak bersama kendalikan inflasi
"Kemudian program lainnya GNPI di Kalbar mendukung operasi pasar dan gelar pangan murah untuk memastikan aspek keterjangkauan harga demi menjaga daya beli masyarakat. Selanjutnya juga ada penguatan kerja sama antar daerah baik antar provinsi dan juga di Kalbar sebagai salah satu pemetaan komoditas potensial yang dapat dikerjakan," kata dia.
Menurutnya, tidak kalah penting program yang dicanangkan yakni pemberian bantuan berupa alsintan dalam rangka mendukung produktivitas pertanian dalam menjaga ekspektasi. Kemudian ada juga program penguatan komunikasi dan juga komplikasi serta edukasi untuk menjaga ekspektasi inflasi di masyarakat karena ekspektasi masyarakat ternyata itu lebih penting untuk menjaga karena memang itu salah satu hal yang sangat mempengaruhi peningkatan inflasi.
"Walaupun itu sekadar ekspektasi ternyata itu mendorong terjadinya kenaikan harga. Nah hal ini perlu ada upaya yang lebih bersama-sama di antara TPID baik provinsi maupun kabupaten kota untuk dapat bersama-sama bisa melakukan komunikasi kepada masyarakat terkait dengan kondisi inflasi yang saat ini. Kemudian juga upaya-upaya yang sudah dilakukan termasuk juga komunikasi melakukan edukasi dan belajar bijak kepada masyarakat banyak sebenarnya media yang bisa kita gunakan dalam melakukan edukasi masyarakat salah satunya melalui tim pembelaan PKK baik di provinsi kabupaten maupun kota," kata dia.
Baca juga: Sintang tekan inflasi dengan budidaya ikan baung
Baca juga: Kapuas Hulu alokasikan Rp4,9 miliar anggaran untuk penanganan dampak inflasi
Baca juga: Bansos dan pasar murah tekan inflasi di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022