Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Barat menggelar pelatihan tata cara ekspor kepada 52 pelaku usaha peternakan.

"Dalam rangka memperingati Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2022, kami menghadirkan pelatihan pelaku usaha peternakan menuju ekspor. Pelatihan ini sebagai upaya kami untuk memfasilitasi pelaku usaha untuk menggali potensi dan persyaratan tata cara ekspor produk peternakan di mana Kalbar memiliki komoditas unggulan yaitu sarang burung walet dan kratom," ujar Kepala Disbunnak Provinsi Kalbar M Munsif di Pontianak, Jumat.

Sekretaris Daerah Kalbar Harisson saat membuka pelatihan mengimbau para peserta pelatihan meningkatkan produksi dan kualitas produknya dan mendorong pelaku usaha melakukan ekspor.

"Peresmian Pelabuhan Internasional Terminal Kijing oleh Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia merupakan potensi dan peluang jalur distribusi bagi para pelaku usaha peternakan. Kami mengimbau pelaku usaha bisa memanfaatkan peluang ini," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Tri Melasari mengatakan pencanangan Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) oleh Menteri Pertanian RI merupakan upaya menguatkan produksi on farm maupun off farm menuju ekosistem pertanian modern sebagai upaya meningkatkan roda ekonomi nasional dan daerah khususnya.

"Salah satu upaya peningkatan keberhasilan Gratieks adalah kegiatan promosi dan pendampingan pelaku usaha ekspor yang diharapkan mampu menstimulasi tumbuhnya eksportir baru dan ragam komoditas serta peningkatan produksi ekspor," jelas dia.

Ia juga mengatakan Kalbar menyumbang nilai ekspor komoditas peternakan dan kesehatan hewan Rp90,4 miliar pada 2022 dengan target nilai ekspor nasional 2024 mencapai 1,4 miliar dolar AS atau setara Rp27,8 triliun.

Hingga Juli 2022 baru mencapai Rp7,9 triliun, sehingga para pelaku usaha didorong untuk meningkatkan ekspornnya..

"Gratieks menjadi kegiatan prioritas Kementan dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi, inovasi, informasi teknologi, digitalisasi, riset, jejaring dan kerja sama yang kuat dengan semua pihak di tengah tantangan kondisi global dan menghadapi krisis pangan global. Sarang burung walet menjadi komoditas unggulan dan pencanangan kegiatan korporasi desa walet dengan output utama adalah peningkatan nilai dan volume," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022