Pontianak (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalbar mulai memberikan sosialisasi penilaian fisik kebun program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kepada petugas pendamping di Kalbar.
"Sosialisasi penilaian fisik kebun kegiatan PSR pekebun ini dalam kerangka pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)," ujar Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Perlindungan Perkebunan, Disbunnak Provinsi Kalbar Erita Fitriani di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa dalam sosialisasi menyasar petugas pendamping delapan dinas membidangi perkebunan yang mendapatkan alokasi kegiatan PSR pekebun.
"Untuk delapan daerah di Kalbar yang mendapat alokasi PSR yakni Bengkayang, Sambas, Landak, Sanggau, Sekadau, Kubu Raya, Melawi dan Ketapang, " kata dia
Ia menjelaskan bahwa penilaian fisik kebun bertujuan untuk mengukur keberhasilan dari pelaksanaan peremajaan oleh kelembagaan pekebun sesuai dengan indikator dan kriteria yang ditentukan.
Hal itu untuk mengetahui peningkatan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit atau luasan lahan perkebunan kelapa sawit agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Oleh karena dalam sosialisasi juga dilaksanakan praktek lapangan yang dilaksanakan pada dua kelompok yang sudah mendapatkan sertifikat ISPO dan yang belum di Koperasi Produsen Karya Nyata Mandiri di Kabupaten Bengkayang sebagai tuan rumah sosialisasi," kata dia.
Menurut dia, dari hasil praktek lapang dibahas pada masing-masing kelompok dan dipaparkan untuk mendapatkan saran dan perbaikan dari tim narasumber.
"Selanjutnya tim PKSP akan melaksanakan penilaian fisik kebun di kabupaten masing-masing," kata dia.
Dalam kegiatan sosialisasi hadir dan memberikan sambutan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang Yulianus. Untuk narasumber kegiatan sendiri yakni dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI, Dedi dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Eka Listi.