Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya Adriansyah mengingatkan masyarakat yang ada di wilayah pesisir untuk mewaspadai ketinggian kelombang air laut terkait potensi cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia, terutama kemunculan siklon tropis.
"BMKG Supadio kemarin mengeluarkan rilis, imbauan waspada kepada masyarakat, akan potensi hujan yang dapat menyebabkan banjir dan ketinggian gelombang di beberapa perairan Kalbar. Untuk itu kita imbau masyarakat yang berada di pesisir untuk waspada," kata Adriansyah di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG Supadio Pontianak, diprakirakan dengan gelombang atmosfer tropis MJO di kuadran 3, akan segera punahnya siklon tropis NORU, dan beberapa faktor meteorologis lainnya akan mendukung potensi pertumbuhan awan penghujan di wilayah Kalimantan Barat.
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat waspadai cuaca ekstrim di Kalbar
"Diprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat periode tanggal 28 September 2022 hingga 05 Oktober 2022," tuturnya.
Untuk itu, diimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi dampak berupa terjadinya genangan/banjir dan tanah longsor pada periode tersebut.
Sementara itu, melalui siaran pers nya, Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Nanang Buchori mengatakan, beberapa wilayah berpotensi terdampak bencana meteorologis tersebut yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau dan Ketapang.
Dampak lainnya akibat hujan lebat, angin kencang dan petir perlu diwaspadai seperti potensi pohon tumbang, kerusakan atap bangunan akibat angin kencang, terganggunya aktifitas penerbangan, jalan yang menjadi lebih licin.
Baca juga: Potensi cuaca ekstrem jelang peralihan musim
"Pasang air laut di sekitar Kota Pontianak dan sekitarnya, termasuk Kubu Raya diprakirakan berada pada fase maksimum pada tanggal 04 Oktober 2022 Pukul 14.00 WIB setinggi 1.6 meter, sehingga diimbau kepada masyarakat di wilayah Pesisir Barat Kalbar untuk mewaspadai potensi genangan, terutama karena periode waktu tersebut masih berpotensi terjadi hujan lebat," kata Nanang.
Sementara itu, sejak Rabu kemarin, sampai dengan beberapa hari ke depan diprakirakan tinggi gelombang pada kategori rendah hingga sedang. Tinggi gelombang kategori sedang 1.25 - 2.5 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Kepulauan Natuna.
"Diimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di area sekitar pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Baca juga: Waspada, akhir pekan ini BMKG Supadio perkirakan cuaca ekstrem di Kalbar
Baca juga: PLN lakukan pemeliharaan GITET, pastikan sistem Jawa Bali andal hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Telkom siagakan personel agar layanan tetap normal terkait cuaca ekstrim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"BMKG Supadio kemarin mengeluarkan rilis, imbauan waspada kepada masyarakat, akan potensi hujan yang dapat menyebabkan banjir dan ketinggian gelombang di beberapa perairan Kalbar. Untuk itu kita imbau masyarakat yang berada di pesisir untuk waspada," kata Adriansyah di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG Supadio Pontianak, diprakirakan dengan gelombang atmosfer tropis MJO di kuadran 3, akan segera punahnya siklon tropis NORU, dan beberapa faktor meteorologis lainnya akan mendukung potensi pertumbuhan awan penghujan di wilayah Kalimantan Barat.
Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat waspadai cuaca ekstrim di Kalbar
"Diprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat akan terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat periode tanggal 28 September 2022 hingga 05 Oktober 2022," tuturnya.
Untuk itu, diimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi dampak berupa terjadinya genangan/banjir dan tanah longsor pada periode tersebut.
Sementara itu, melalui siaran pers nya, Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Nanang Buchori mengatakan, beberapa wilayah berpotensi terdampak bencana meteorologis tersebut yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau dan Ketapang.
Dampak lainnya akibat hujan lebat, angin kencang dan petir perlu diwaspadai seperti potensi pohon tumbang, kerusakan atap bangunan akibat angin kencang, terganggunya aktifitas penerbangan, jalan yang menjadi lebih licin.
Baca juga: Potensi cuaca ekstrem jelang peralihan musim
"Pasang air laut di sekitar Kota Pontianak dan sekitarnya, termasuk Kubu Raya diprakirakan berada pada fase maksimum pada tanggal 04 Oktober 2022 Pukul 14.00 WIB setinggi 1.6 meter, sehingga diimbau kepada masyarakat di wilayah Pesisir Barat Kalbar untuk mewaspadai potensi genangan, terutama karena periode waktu tersebut masih berpotensi terjadi hujan lebat," kata Nanang.
Sementara itu, sejak Rabu kemarin, sampai dengan beberapa hari ke depan diprakirakan tinggi gelombang pada kategori rendah hingga sedang. Tinggi gelombang kategori sedang 1.25 - 2.5 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Kepulauan Natuna.
"Diimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di area sekitar pesisir yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.
Baca juga: Waspada, akhir pekan ini BMKG Supadio perkirakan cuaca ekstrem di Kalbar
Baca juga: PLN lakukan pemeliharaan GITET, pastikan sistem Jawa Bali andal hadapi cuaca ekstrem
Baca juga: Telkom siagakan personel agar layanan tetap normal terkait cuaca ekstrim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022