Wali Kota Pontianak, Kalbar, Edi Rusdi Kamtono mengerahkan bantuan berupa makanan siap saji, matras, perlengkapan masak dan lainnya, kepada Nanda (26), korban musibah kebakaran di Gang Margodadirejo I Dalam, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Kota.
"Selain bantuan tersebut, kami juga akan memberikan bantuan secara fisik lewat program bedah rumah kepada warga yang rumahnya terdampak musibah kebakaran itu," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, pihaknya akan mendata untuk bantuan fisik bagi korban kebakaran itu, sehingga bisa diberikan bantuan melalui program bedah rumah. Dan untuk penerima bantuan lainnya ada bantuan cadangan pangan berupa beras, karena terdampak inflasi.
Penyebab terjadinya musibah kebakaran diduga berasal dari korsleting (arus pendek) listrik. Untuk itu, Edi mengimbau kepada warga untuk peka dengan kondisi aliran listrik di rumah masing-masing dengan memastikan keamanan jaringan listrik.
"Terutama jaringan listrik, dan penggunaan alat listrik, kalau bisa diperiksa secara berkala. Lakukan konsultasi dengan pihak teknis dalam hal ini PLN," ujarnya.
Dia berharap melalui bantuan tersebut menambah semangat dari penerima bantuan. Ia menambahkan, meski bantuan yang diberikan bersifat sementara, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkot Pontianak bagi warga yang tertimpa musibah.
“Saya minta kepada lurah dan camat bersama Tagana merespon cepat saat terjadi musibah, tidak hanya secara fisik tapi juga mendampingi dari sisi psikologi. Terus lakukan pendataan setiap bulan, jadi ketika kita dalam kondisi siap untuk menyalurkan bantuan apabila terjadi kejadian serupa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak juga memberikan bantuan berupa bantuan beras cadangan pangan kepada gelandangan dan pengemis (gepeng) masing-masing 20 kilogram.
"Alhamdulillah kami merasa terbantu dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Pontianak kepada kami yang terkena musibah," kata Nanda (26) usai menerima secara simbolis bantuan dari Pemkot Pontianak.
Ia menuturkan, sebelum peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya, hanya ada ibu dan anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian. Sementara anggota keluarga lainnya sedang berada di tempat kerja masing-masing.
"Rumah saya 80 persen ludes terbakar, tapi rumah sebelah itu semuanya habis terbakar," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati mengatakan, pihaknya menyiapkan dua jenis bantuan bagi korban kebakaran, yaitu sandang dan pangan. Namun untuk memberikan bantuan tersebut berlaku waktu tertentu, yaitu hari kelima, enam dan tujuh pasca musibah.
"Sementara korban kebakaran menginap di rumah keluarganya atau menunggu sampai adanya bedah rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Selain bantuan tersebut, kami juga akan memberikan bantuan secara fisik lewat program bedah rumah kepada warga yang rumahnya terdampak musibah kebakaran itu," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Jumat.
Dia menjelaskan, pihaknya akan mendata untuk bantuan fisik bagi korban kebakaran itu, sehingga bisa diberikan bantuan melalui program bedah rumah. Dan untuk penerima bantuan lainnya ada bantuan cadangan pangan berupa beras, karena terdampak inflasi.
Penyebab terjadinya musibah kebakaran diduga berasal dari korsleting (arus pendek) listrik. Untuk itu, Edi mengimbau kepada warga untuk peka dengan kondisi aliran listrik di rumah masing-masing dengan memastikan keamanan jaringan listrik.
"Terutama jaringan listrik, dan penggunaan alat listrik, kalau bisa diperiksa secara berkala. Lakukan konsultasi dengan pihak teknis dalam hal ini PLN," ujarnya.
Dia berharap melalui bantuan tersebut menambah semangat dari penerima bantuan. Ia menambahkan, meski bantuan yang diberikan bersifat sementara, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkot Pontianak bagi warga yang tertimpa musibah.
“Saya minta kepada lurah dan camat bersama Tagana merespon cepat saat terjadi musibah, tidak hanya secara fisik tapi juga mendampingi dari sisi psikologi. Terus lakukan pendataan setiap bulan, jadi ketika kita dalam kondisi siap untuk menyalurkan bantuan apabila terjadi kejadian serupa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak juga memberikan bantuan berupa bantuan beras cadangan pangan kepada gelandangan dan pengemis (gepeng) masing-masing 20 kilogram.
"Alhamdulillah kami merasa terbantu dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Pontianak kepada kami yang terkena musibah," kata Nanda (26) usai menerima secara simbolis bantuan dari Pemkot Pontianak.
Ia menuturkan, sebelum peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya, hanya ada ibu dan anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian. Sementara anggota keluarga lainnya sedang berada di tempat kerja masing-masing.
"Rumah saya 80 persen ludes terbakar, tapi rumah sebelah itu semuanya habis terbakar," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati mengatakan, pihaknya menyiapkan dua jenis bantuan bagi korban kebakaran, yaitu sandang dan pangan. Namun untuk memberikan bantuan tersebut berlaku waktu tertentu, yaitu hari kelima, enam dan tujuh pasca musibah.
"Sementara korban kebakaran menginap di rumah keluarganya atau menunggu sampai adanya bedah rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022