Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan gerakan Merdeka Belajar merupakan upaya pemerintah untuk mentransformasi dan memajukan pendidikan Indonesia.
“Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” katanya dalam Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Jakarta, Kamis.
Nadiem menuturkan langkah mentransformasi pendidikan Indonesia di seluruh jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi melalui gerakan Merdeka Belajar telah dilakukan selama lima tahun terakhir.
Ia mengakui bahwa bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar dan bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Bahkan Nadiem bercerita pada awal perjalanan dirinya sangat sadar akan membuat suatu perubahan besar yang membutuhkan perjuangan dan menciptakan rasa tidak nyaman bagi sebagian orang.
Meski demikian, ia menegaskan perubahan terhadap sistem pendidikan Tanah Air tetap harus terjadi karena rasa tidak nyaman merupakan gejolak yang biasa menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Tak hanya ketidaknyamanan yang dirasakan segelintir orang, ketika upaya transformasi ini mulai berjalan serempak ternyata turut terkendala oleh pandemi COVID-19 sehingga membutuhkan sedikit perubahan proses belajar dan mengajar.
Namun pada saat yang sama, Nadiem menyatakan pandemi tersebut sekaligus memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan sistem pendidikan yang lebih mengikuti perkembangan zaman termasuk penggunaan teknologi digital.
“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak,” katanya.
Menurutnya, kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.
Banyak anak Indonesia yang lebih berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas serta guru pun berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
Para mahasiswa turut merasakan dampak positif gerakan Merdeka Belajar yakni mereka lebih siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.
“Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” ujar Nadiem.