Wali Kota Singkawang Kalimantan Barat Tjhai Chui Mie mengatakan pihaknya melakukan pendekatan perspektif konstitusi terhadap semua etnis, agama, budaya, dan sistem sosial, agar memiliki status dan derajat yang sama satu dengan yang lainnya.

"Semoga dengan ditetapkannya Singkawang sebagai kota konstitusi, semakin meningkatkan persatuan dan keutuhan kita dalam menjalankan kehidupan yang berpedoman pada nilai nilai Pancasila dan UUD 1945," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Senin.

Ia berharap dengan diterimanya prestasi "Kota Konstitusi", semakin meningkatkan persatuan dan keutuhan dalam menjalankan kehidupan yang berpedoman pada nilai nilai Pancasila dan konstitusi UUD 1945.

Baca juga: TVRI Kalbar gelar tarian multi etnis dan wayang kulit

"Sebagai kota yang sudah mendapatkan penghargaan sebagai kota tertoleran tentu bukan hal sulit untuk menerapkan konstitusi berdasarkan nilai nilai Pancasila dan UUD 1945. Salah satu penerapannya adalah dalam pembangunan Singkawang, terutama bentuk fisik seperti bangunan perkantoran dan lain sebagainya, mencerminkan nilai-nilai yang ada pada etnis yang ada di Kota Singkawang," tuturnya.

Dia mengakui, Pemerintah Kota Singkawang merasa bangga mendapatkan anugerah konstitusi sebagai Kota Konstitusi dari Mahkamah Konstitusi RI.

Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof. Dr. Anwar Usman kepada Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie di Auditorium Untan, Sabtu (12/11).

Kota Singkawang dinilai Mahkamah Konstitusi mengembangkan dan membudayakan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 agar mewujud dan selalu mengaliri sendi-sendi peri kehidupan seluruh warga.

Baca juga: Letda Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto pilih abdikan diri jadi dokter militer

Baca juga: POM Kalbar gelar kegiatan multi etnis rayakan HUT RI ke-77

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022