Pertemuan BIMP-EAGA banyak memberikan inovasi bagi pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan  digitalisasi UMKM.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Edi Prio Pambudi menegaskan pemerintah daerah harus mampu mendorong pengembangan digitalisasi bagi UMKM agar lebih banyak berperan dalam peningkatan ekonomi daerah.

"Pada pertemuan BIMP-EIGA ini, kita juga banyak menerima inovasi terutama dengan trend dunia saat ini misalnya dalam menyangkut transisi energi, digitalisasi serta mengembangkan UMKM agar lebih banyak berperan," kata Edi di Pontianak, Jumat. 

Melalui forum BIMP-EIGA tersebut pihaknya juga mendorong agar pemerintah daerah bisa membantu memaksimalkan produk unggulan dari UMKM agar mampu menumbuhkan pasar ekspor, khususnya bagi negara-negara anggota BIMP-EIGA.

Dari pertemuan senior official yang dilakukan pada kegiatan ini, nanti akan disusun menjadi rekomendasi ke tingkat menteri yang akan diadakan besok dua hari ke depan. Dari situ nanti akan diusulkan ini menjadi program ke sekretariat ASEAN. 

"Dalam pertemuan tersebut secara produktif kita mendapatkan banyak masukan dari kelompok bisnis di kawasan BEBC, dukungan dari ASEAN Development Bank (ADB) dan sekretariat ASEAN," tuturnya.

Pihaknya harapkan dengan BIMP-EAGA Indonesia mempunyai hubungan yang erat dalam ASEAN terutama untuk mengatasi persoalan yang muncul terkait ketahanan pangan, transisi energi, digitalisasi dan memastikan proses pemulihan pandemi COVID-19 bisa berjalan secepatnya.

"Kepemudaan merupakan pengembangan dari grup kerjasama bidang sosial dan edukasi. Salah satu keunggulan ASEAN yakni anak muda, maka ASEAN memiliki penetrasi pasar digital yang sangat tinggi itu yang menjadi daya tarik negara di luar ASEAN untuk masuk ke dalam ASEAN dan bermitra dengan ASEAN," katanya. 

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya ingin keterlibatan pemuda dalam kegiatan seperti ini bisa dilibatkan. Karena dalam G20 kemarin ada Youth 20, di mana hal tersebut dilakukan untuk membuka peluang bagi pemuda, karena nanti mereka yang akan meneruskan. 

"Pada 2024 kita mulai pelan-pelan kehilangan bonus demografi makanya kita harus segera mempercepat produktifitas anak muda untuk bisa berkiprah," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022