Kecamatan Air Besar menjadi sentra kopi di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat dengan mengembangkan budidaya tanaman kopi di beberapa desa yakni di Desa Sempatung, Desa Bentiang dan Desa Tengon yang merupakan daerah yang cocok untuk tanaman tersebut.

"Pengembangan budaya kopi di Kecamatan Air Besar sudah membuahkan hasil yang baik, karena saat ini sudah menghasilkan produksi kopi dalam satu bulan sebanyak 30 kilogram," kata Ketua HKTI Landak, Karolin Margret Natasa di Kecamatan Air Besar, Rabu.

Bupati Landak periode 2017-2022 ini mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Kecamatan Air Besar yang sudah membuka desa-desa yang bisa melakukan pengembangan budidaya kopi.

"Ini merupakan wujud nyata kita dalam mengembangkan potensi desa. Saat saya menjabat sebagai Bupati Landak, kami membawa para kepala desa Kecamatan Air Besar dan camat Air Besar studi banding budidaya kopi di Kabupaten Kayong Utara, dan sekarang kita bisa melihat hasilnya dalam bentuk kopi bubuk ini," tuturnya.

Baca juga: Rumah Kopi diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Sukadana

Di tempat yang sama, Camat Air Besar Mohammad Ivan Zulfisani mengucapkan terima kasih atas dukungan dan arahan yang diberikan Bupati Landak periode 2017-2022 dalam pengembangan potensi desa serta peluang usaha desa.

"Saya mewakili kepala desa dan masyarakat Kecamatan Air Besar mengucapkan terima kasih kepada Ibu Karolin Margret Natasa, karena saat menjabat sebagai Bupati Landak beliau sangat mendukung kami dalam pengembangan budidaya kopi, dan kami diajak studi banding ke Kayong Utara untuk budidaya kopi ini pada awal tahun kemarin dan kita bisa lihat hasil kerjanya dengan hasil kopi asli dari Kacamata Air Besar," kata Ivan.

Ivan menegaskan bahwa Kecamatan Air Besar siap menjadi sentra kopi untuk Kabupaten Landak dan akan melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang bisa untuk budidaya kopi.

"Saat ini Desa Sempatung yang sudah menghasilkan kopi jenis robusta dan sudah berproduksi dengan menghasilkan bubuk kopi dalam bentuk kemasan bubuk, untuk luas lahan produktif di Desa Sempatung seluas 6 hektare. Selain Desa Sempatung ada beberapa desa yang juga memiliki potensi untuk budidaya kopi ini yakni Desa Bentiang dan Desa Tengon," kata Ivan.

Baca juga: KJRI Turki akan bantu Pemda KKU pasarkan kopi liberika Kayong di Turki

Baca juga: Wabup Effendi bangga kopi Kayong Utara ikuti Musiad Expo di Turki

Baca juga: Kopi Robusta Tanagupa berbeda dengan kopi di Jawa

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022