Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri selepas meninjau kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai, Riau, Kamis.
"Yang pertama teknologi, digitalisasi, harus digunakan untuk memonitor. Di sini saya lihat tadi sudah mulai pergerakan setiap alat-alat berat, alat pengeboran yang ada, bisa dimonitor dengan monitor digital, ini yang baik," kata Jokowi dalam keterangan pers seusai peninjauan yang ditayangkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Presiden mengingatkan peranan penting Pertamina dalam produksi minyak nasional lewat kontribusi sebesar 70 persen.
Baca juga: Kepercayaan global pada pekerja migas Indonesia kian baik
Oleh karena itu, Kepala Negara meminta agar nantinya pengelolaan yang telah dilakukan di Blok Rokan juga dapat diterapkan di Blok Mahakam.
"Kalau ini nanti berhasil, saya minta juga Blok Mahakam juga dikelola dengan manajemen yang sama karena tugas Pertamina yang memproduksi minyak 70 persen dari produksi yang ada di negara kita," ujar Jokowi.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa saat ini PT Pertamina Hulu Rokan telah mulai mengembangkan digitalisasi dalam pengelolaan Blok Rokan.
"Kita semua ini mengembangkan digitalisasi, sehingga setiap aktivitas, setiap tahapan ini semuanya diatur secara digitalisasi online," katanya.
Baca juga: Alih kelola Blok Rokan menatap 1 juta barel minyak per hari
"Jadi kami bukan hanya memonitor data, tetapi melakukan proses-proses prediktif dan juga malah preskriptif. Jadi ketika kemudian ada sumur yang bermasalah harus melakukan pemeliharaan ini, kami mengetahui betul apa yang harus dilakukan," ujar Nicke.
Selain digitalisasi yang telah dilaksanakan, Nicke mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya juga akan menerapkan penggunaan sejumlah teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya guna mendorong tingkat produksi migas.
"Jadi selain yang memang telah dilakukan sebelumnya seperti waterflood, steamflood, kita akan melakukan chemical EOR dan juga unconventional drilling yang ini kita yakini bisa memberikan cadangan yang akhirnya akan menjadi produksi yang besar," kata Nicke.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan di Blok Rokan yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Riau Syamsuar, Ketua DPRD Riau Yulisman, dan Wali Kota Dumai Paisal.
Hadir pula Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin saat peninjauan di Gedung Central Pump Station (CPS) Control Room, PT Pertamina Hulu Rokan.
Baca juga: Gubernur Kalbar minta Pertamina stablikan pensitribusian BBM dan LPG
Baca juga: Masyarakat diimbau beli BBM di penyalur resmi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Yang pertama teknologi, digitalisasi, harus digunakan untuk memonitor. Di sini saya lihat tadi sudah mulai pergerakan setiap alat-alat berat, alat pengeboran yang ada, bisa dimonitor dengan monitor digital, ini yang baik," kata Jokowi dalam keterangan pers seusai peninjauan yang ditayangkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Presiden mengingatkan peranan penting Pertamina dalam produksi minyak nasional lewat kontribusi sebesar 70 persen.
Baca juga: Kepercayaan global pada pekerja migas Indonesia kian baik
Oleh karena itu, Kepala Negara meminta agar nantinya pengelolaan yang telah dilakukan di Blok Rokan juga dapat diterapkan di Blok Mahakam.
"Kalau ini nanti berhasil, saya minta juga Blok Mahakam juga dikelola dengan manajemen yang sama karena tugas Pertamina yang memproduksi minyak 70 persen dari produksi yang ada di negara kita," ujar Jokowi.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa saat ini PT Pertamina Hulu Rokan telah mulai mengembangkan digitalisasi dalam pengelolaan Blok Rokan.
"Kita semua ini mengembangkan digitalisasi, sehingga setiap aktivitas, setiap tahapan ini semuanya diatur secara digitalisasi online," katanya.
Baca juga: Alih kelola Blok Rokan menatap 1 juta barel minyak per hari
"Jadi kami bukan hanya memonitor data, tetapi melakukan proses-proses prediktif dan juga malah preskriptif. Jadi ketika kemudian ada sumur yang bermasalah harus melakukan pemeliharaan ini, kami mengetahui betul apa yang harus dilakukan," ujar Nicke.
Selain digitalisasi yang telah dilaksanakan, Nicke mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya juga akan menerapkan penggunaan sejumlah teknologi baru yang belum pernah digunakan sebelumnya guna mendorong tingkat produksi migas.
"Jadi selain yang memang telah dilakukan sebelumnya seperti waterflood, steamflood, kita akan melakukan chemical EOR dan juga unconventional drilling yang ini kita yakini bisa memberikan cadangan yang akhirnya akan menjadi produksi yang besar," kata Nicke.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan di Blok Rokan yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Riau Syamsuar, Ketua DPRD Riau Yulisman, dan Wali Kota Dumai Paisal.
Hadir pula Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro dan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin saat peninjauan di Gedung Central Pump Station (CPS) Control Room, PT Pertamina Hulu Rokan.
Baca juga: Gubernur Kalbar minta Pertamina stablikan pensitribusian BBM dan LPG
Baca juga: Masyarakat diimbau beli BBM di penyalur resmi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023