Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero mengatakan HUT Ke-66 Pemerintah Provinsi Kalbar menjadikan momentum dan menguatkan tekad untuk mengoptimalkan kontribusi dari investasi perkebunan untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Tujuan dari pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Dari sektor perkebunan sendiri untuk mencapai hal itu, tentu investasi yang ada harus terus dioptimalkan namun tetap berkelanjutan mendukung kelestarian lingkungan hidup," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa di Provinsi Kalbar investasi perkebunan terbesar adalah kelapa sawit. Saat ini luas tanaman sawit baik dari perusahaan swasta, perusahaan negara dan petani swadaya sudah tembus 2 juta hektare.
"Luas sawit di Kalbar capai 2,13 juta hektare yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalbar. Dari angka luas tersebut 540 ribu hektare areal sawit ini milik pekebun swadaya. Saat ini untuk total produksi sawit di Kalbar sudah mencapai 6 juta ton per tahun. Saat ini sawit sudah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan daerah. Perkebunan mandiri di luar sawit seperti karet, lada, kelapa, kopi dan lainnya kita dorong peningkatan produksi dan nilai tambahnya," papar dia.
Sementara untuk di bidang peternakan pihaknya akan mendorong peningkatan produksi dan distribusi dari berbagai komoditi ternak utama seperti sapi yang diperlukan Kalbar guna menjamin ketersediaan konsumsi.
"Terkait ternak,sesuai prognosa neraca pangan yang disusun Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Kalbar, yang surplus baru daging ayam ras. Sedangkan untuk daging babi masih defisit karena penyakit flu babi Afrika, jadi kita tidak bisa tingkatkan produksi daerah. Distribusi komoditas ternak utama terus dijaga dan produk ternak harus tetap aman bagi masyarakat," papar dia.
Menurutnya, pada 2023 pihaknya akan memprioritaskan peningkatan populasi sapi lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan daerah.
"Untuk peningkatan produksi sapi lokal akan dilakukan melalui program integrasi sawit dan sapi. Proyek Disbunnak dalam jangka pendek dan menengah tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sapi secara eksponensial. Populasi sapi di Kalbar sampai 2022 masih di bawah 200 ribu ekor. Dengan program integrasi sawit dan sapi dalam tiga tahun ke depan ditargetkan sekurangnya ada 300 ribu ekor sapi yang dibiakkan di kebun sawit," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Tujuan dari pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Dari sektor perkebunan sendiri untuk mencapai hal itu, tentu investasi yang ada harus terus dioptimalkan namun tetap berkelanjutan mendukung kelestarian lingkungan hidup," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa di Provinsi Kalbar investasi perkebunan terbesar adalah kelapa sawit. Saat ini luas tanaman sawit baik dari perusahaan swasta, perusahaan negara dan petani swadaya sudah tembus 2 juta hektare.
"Luas sawit di Kalbar capai 2,13 juta hektare yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalbar. Dari angka luas tersebut 540 ribu hektare areal sawit ini milik pekebun swadaya. Saat ini untuk total produksi sawit di Kalbar sudah mencapai 6 juta ton per tahun. Saat ini sawit sudah menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan daerah. Perkebunan mandiri di luar sawit seperti karet, lada, kelapa, kopi dan lainnya kita dorong peningkatan produksi dan nilai tambahnya," papar dia.
Sementara untuk di bidang peternakan pihaknya akan mendorong peningkatan produksi dan distribusi dari berbagai komoditi ternak utama seperti sapi yang diperlukan Kalbar guna menjamin ketersediaan konsumsi.
"Terkait ternak,sesuai prognosa neraca pangan yang disusun Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Kalbar, yang surplus baru daging ayam ras. Sedangkan untuk daging babi masih defisit karena penyakit flu babi Afrika, jadi kita tidak bisa tingkatkan produksi daerah. Distribusi komoditas ternak utama terus dijaga dan produk ternak harus tetap aman bagi masyarakat," papar dia.
Menurutnya, pada 2023 pihaknya akan memprioritaskan peningkatan populasi sapi lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan daerah.
"Untuk peningkatan produksi sapi lokal akan dilakukan melalui program integrasi sawit dan sapi. Proyek Disbunnak dalam jangka pendek dan menengah tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sapi secara eksponensial. Populasi sapi di Kalbar sampai 2022 masih di bawah 200 ribu ekor. Dengan program integrasi sawit dan sapi dalam tiga tahun ke depan ditargetkan sekurangnya ada 300 ribu ekor sapi yang dibiakkan di kebun sawit," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023