Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan yang juga menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyebutkan dengan kerjasama yang solid dari semua pihak yang ditunjukkan selama ini, maka ia optimis angka stunting di Kota Pontianak dapat turun secara drastis.

Kota Pontianak yang tadinya angka stunting 24,4 persen kini di tahun 2023 mampu turun menjadi 19,7 persen berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia  (SSGI).

“Ini merupakan keberhasilan bersama, karena seyogyanya percepatan penurunan stunting ini dilakukan secara kebersamaan, kekompakan, sinergitas dan terintegrasi dengan solid sehingga harapan target yang di inginkan pada tahun 2024 angka stunting yaitu sebesar 14 persen,” kata Bahasan di Pontianak, Senin.

Bahkan kata Bahasan, angka yang di targetkan ini tidak perlu menunggu hingga tahun 2024 akan tetapi di tahun 2023 ini Kota Pontianak angka stunting sudah berhasil mencapai 14 persen.

“Keberhasilan mencegah dan menurunkan angka stunting ini menjadi kebanggaan dan motivasi kami. Sebab, dalam kondisi pandemi COVID-19, kami mampu menurunkan angka stunting.  Dan di tahun 2023 ini kami akan terus memacu sehingga di tahun ini Kota Pontianak, saya dan pak wali kota berharap stunting dapat turun bahkan bisa di angka 12 persen,” terang Bahasan.

Untuk mencapai hal ini kata Bahasan, akan terus dilakukan intervensi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan stakeholder yang ada di Kota Pontianak, untuk secara tulus ikhlas bersemangat dalam bekerjasama melakukan 8 aksi telah di tentukan oleh pemerintah pusat.

Basahan menambahkan, di Kota Pontianak saat ini di 29 Keluranan itu ada 10 Lokasi Fokus (Lokus) stunting di 10 kelurahan.  Di 10 Lokus ini yang perlu mendapatkan perhatian bersama agar dapat mendorong percepatan penurunan stunting.

“Di 10 Lokus ini merupakan anak-anaknya terlahir atau masa pertumbuhannya rawan menjadi stunting, dan resiko stunting nya tinggi. Dan mereka-mereka ini yang perlu kita beri edukasi tentang mencegah terjadinya stunting,” ujar dia.

Bahasan kembali menjelaskan, dirinya dan TPPS melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadri Kota Pontianak dalam rangka monitoring dan evaluasi stunting serta menyaksikan langsung penandatanganan MoU.

“MoU ini antara rumah sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dengan Dinas P2KBP3A Kota Pontianak terkait penggunaan alat kontrasepsi KB yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Dimana nantinya masyarakat bisa memasang MKJP tersebut secara gratis di rumah sakit ini,” tutup Bahasan.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023