Penjualan produk oleh-oleh khas daerah di Pusat Souvenir Pontianak (PSP) di Kalimantan Barat mulai normal, seiring dengan pandemi COVID-19 yang berlalu dan aktivitas berwisata mulai bergeliat.
"Sudah lebih dari dua tahun sejak kasus pertama COVID-19 diumumkan di Indonesia dan berdampak pada berbagai aspek termasuk penjualan oleh- oleh. Bersyukur sekarang penjualan mulai normal seperti biasa. Saat pandemi, pembeli sepi karena pembatasan gerak orang," ujar salah satu pedagang di PSP, Linda, Selasa.
Ia berharap pusat oleh-oleh khas Pontianak terus dipromosikan agar dapat meningkatkan penjualan. "Ada banyak oleh- oleh yang bisa dibeli dengan harga terjangkau dengan kualitas baik sehingga tidak menguras dompet. Oleh- oleh yang dijual juga beragam, mulai dari kerajinan, makanan, minuman dan lainnya," jelas dia.
Ia menambahkan, tenun khas dari berbagai daerah di Kalbar juga tersedia tidak hanya berbentuk kain, ada pula yang sudah menjadi baju hingga kerajinan tangan.
"Saat ini pembeli yang datang tidak hanya dari warga lokal tetapi juga ada dari luar Kalimantan. Hal ini berpotensi meningkatkan penjualan," jelas dia.
Dari sisi perhotelan, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi mengatakan bahwa saat ini kondisi tingkat hunian dan lama menginap di hotel berbintang di Kota Pontianak juga sudah pulih seperti sebelum pandemi.
"Sudah normal dan bahkan saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2023 banyak hotel yang penuh, 100 persen. Kondisi sudah normal. Semoga kegiatan banyak digelar baik dalam skala lokal maupun internasional. Hal itu mampu mendorong ekonomi daerah," ucap dia.
Baca juga: Bansir Laut jadi pilot project konsolidasi tanah oleh ATR/BPN
Baca juga: Wakil Gubernur Kalbar tinjau kegiatan vaksinasi oleh Lantamal XII Pontianak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Sudah lebih dari dua tahun sejak kasus pertama COVID-19 diumumkan di Indonesia dan berdampak pada berbagai aspek termasuk penjualan oleh- oleh. Bersyukur sekarang penjualan mulai normal seperti biasa. Saat pandemi, pembeli sepi karena pembatasan gerak orang," ujar salah satu pedagang di PSP, Linda, Selasa.
Ia berharap pusat oleh-oleh khas Pontianak terus dipromosikan agar dapat meningkatkan penjualan. "Ada banyak oleh- oleh yang bisa dibeli dengan harga terjangkau dengan kualitas baik sehingga tidak menguras dompet. Oleh- oleh yang dijual juga beragam, mulai dari kerajinan, makanan, minuman dan lainnya," jelas dia.
Ia menambahkan, tenun khas dari berbagai daerah di Kalbar juga tersedia tidak hanya berbentuk kain, ada pula yang sudah menjadi baju hingga kerajinan tangan.
"Saat ini pembeli yang datang tidak hanya dari warga lokal tetapi juga ada dari luar Kalimantan. Hal ini berpotensi meningkatkan penjualan," jelas dia.
Dari sisi perhotelan, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi mengatakan bahwa saat ini kondisi tingkat hunian dan lama menginap di hotel berbintang di Kota Pontianak juga sudah pulih seperti sebelum pandemi.
"Sudah normal dan bahkan saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2023 banyak hotel yang penuh, 100 persen. Kondisi sudah normal. Semoga kegiatan banyak digelar baik dalam skala lokal maupun internasional. Hal itu mampu mendorong ekonomi daerah," ucap dia.
Baca juga: Bansir Laut jadi pilot project konsolidasi tanah oleh ATR/BPN
Baca juga: Wakil Gubernur Kalbar tinjau kegiatan vaksinasi oleh Lantamal XII Pontianak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023